Data, Fakta dan Informasi serta berbasiskan Ilmiah tentang produksi di sawah atau ladang.

AkademicaNews

Agroteknologi

Bungo, akademicanews.com- Universitas Muara Bungo melalui Lembaga Penjamin Mutu Internal (LPMI) kian perkuat upaya memantau dan mengevaluasi kinerja Dosen seluruh Fakultas guna meningkatkan kualitas pendidikan.&nbsp;

Gerak cepat LPMI melakukan giat Monev (Monitoring dan Evaluasi) menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa standar mutu pendidikan dan pelayanan akademik terpenuhi dengan baik.

Monev yang diawali di Kampus 1 Kelurahan Sungai Binjai Kabupaten Bungo pada pukul 09.00 WIB, kemudian berlanjut di Kampus 2 Kelurahan Cadika pukul 14.12 WIB, Kamis (25/05/2023).

Kepala LPMI, Asridayani, SS., M.Hum, turun langsung bersama Wakil Rektor 1, Subagiono, SP., MP dan didampingi tim yang terdiri dari Kasubbag dan Staf LPMI, Bopalyon Pedi Utama, S.Pt., M.Si, Sari Mardayani, S.Sos, Kepala BAAK, Devita Diniaty, SP.

"Pagi tadi Monev kita lakukan di Kampus 1, pertama kita mengunjungi Fakultas Pertanian, Fakultas Tehnik, Fakultas Bahasa dan Perikanan. Setelah Ishoma kita langsung ke Fisip, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi. Giat Monev ini untuk melihat dan meninjau sejauh mana proses pembelajaran. Sebab ini merupakan program rutinitas LPMI". Kata Kepala LPMI dikonfirmasi usai Monev diruangannya.

Memiliki peran sentral dalam menjaga kualitas pendidikan tinggi dengan melaksanakan Monev secara teratur. Proses ini bertujuan untuk mengawasi dan mengevaluasi berbagai kegiatan pembelajaran di Fakultas guna memastikan efektivitas sistem pendidikan serta mengidentifikasi kelemahan yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang perlu diperkuat.

"Monitoring dan Evaluasi kita ke semua Fakultas di sambut oleh Dekan, Ketua Prodi dan Dosen masing-masing. Kita dari LPMI memberikan Goal Form berupa Questioner&nbsp;kinerja Dosen dan nanti itu dinilai oleh Mahasiswa di semester genap 2022/2023". Ujar Kepala LPMI.

Asridayani, SS., M.Hum juga memaparkan bahwa Monev dilakukan melalui pengumpulan data dan informasi terkait kegiatan pembelajaran di Fakultas, seperti audit internal, penilaian kinerja dosen, dan survei kepuasan mahasiswa. Data dan informasi yang terkumpul kemudian dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan di Fakultas.

"Hasil dari Questioner itu berupa penilaian kinerja dari dosen selama mengajar di semester genap nanti akan tertuang di Goal form, hasilnya akan kami rekapitulasi dan kamu akan sampaikan kesetiap dosennya dan juga ke Fakultas apa hasilnya agar ada tindak lanjut kinerja dosen selama ini apakah telah sesuai kebutuhan yang terdapat di kurikulum atau tidak" Jelas Wanita yang juga aktif mengajar di Fakultas Bahasa ini.

Dalam upayanya meningkatkan mutu pendidikan di Universitas Muara Bungo, LPMI memastikan hasil Monev dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait, termasuk pimpinan universitas, dosen, dan staf administrasi. Hal ini memungkinkan setiap individu terinformasi tentang kinerja para pengajar dan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Universitas Muara Bungo.

"Setiap Fakultas kami berusaha mengecek secara detail dan teliti semua item-item yang perlu. Seperti agenda mengajar para dosen apakah sudah memenuhi pertemuan karena mengingat UAS sebentar lagi dan kami menghimbau agar dosen harus memenuhi jadwal pertemuan dan kelas mengajarnya", Tambah Dosen berkarakter tegas ini.

Melalui Monev tersebut, Kepala LPMI bersama Wakil Rektor 1 menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas pendidikan di Universitas Muara Bungo. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi civitas akademika, mahasiswa, dan masyarakat umum yang mengharapkan pendidikan berkualitas dari perguruan tinggi di Kabupaten Bungo ini.

Universitas Muara Bungo tetap berkomitmen untuk terus lakukan evaluasi agar dapat menjaga kualitas pendidikan tinggi yang menjadi landasan penting bagi kemajuan akademik dan perkembangan masyarakat. (HBS)

Hermanto BS

Kepala LPMI, Asridayani, SS., M.Hum, turun langsung bersama Wakil Rektor 1, Subagiono dan didampingi tim yang terdiri dari Staf LPMI, Sari Mardayani, S.Sos, Kep

MONITORING DAN EVALUASI, LPMI GERAK CEPAT TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Bungo, akademicanews.com – Fakultas Perikanan Universitas Muara
Bungo mendapatkan Tawaran Magang ke Jepang yang di Peruntukkan Khusus Mahasiswa
Perikanan yang beberapa waktu lalu telah melakukan MoU (Red – Memorandum of
Understanding) dengan Universitas Bung Hatta, Sabtu (28/01/2023)

Hal ini di sampaikan langsung oleh Dekan
Perikanan UMB Rini Hertati, S.Pi., M.Si beberapa hari lalu, ia juga
menceritakan baru saja pulang dari Sumatera Barat menyelesaikan Seminar Hasil
Program Doktoralnya di Universitas Andalas.

Terkait Magang di Jepang, ia menambahkan
bahwa Fakultas Perikanan memang telah melakukan kerja – kerja program yang
sama, yaitu Magang ataupun PKL (Red – Praktek Kerja Lapangan) yang kini
berjalan di BBAT Sungai Gelam, Jambi “itu dari KKP (Red – Kementrian Kelautan
dan Perikanan) langsung” ujarnya.

Selain itu ia menambahkan bahwa Magang yang
di laksanakan di Sungai Gelam tersebut di laksanakan dengan Fasilitas yang
lengkap dan kegiatan serta bermacam – macam praktikum “itu kita laksanakan selama
satu bulan”. 

Untuk Program magang ke Jepang ini, ia
berharap di laksanakan setelah melakukan MoU terhadap Pihak BHJ bersama
Universitas Muara Bungo, agar fakultas lain di UMB bisa juga terlibat di
Program Magang ini, walaupun sebenarnya Magang dan Kukerta ke Jepang khusus Mahasiswa
Perikanan “jadi, kalau MoU bisa dari Fakultas lain terlibat” tambahnya.

Program Magang ke Jepang ini baginya sangatlah
menarik untuk terlibat langsung untuk Mahasiswa Universitas Muara Bungo, karena
dari sini Mahasiswa bisa kerja langsung dan memperoleh Gaji Per – Bulan sampai 25
Juta Rupiah.

Ia pun menyampaikan bahwa Prospek
Perikanan itu memang sangat besar terutama bagi Keluaran Mahasiswa Fakultas
Perikanan, peluang itu bisa di peroleh dari Swasta ataupun Negeri. 

“Peluang Kerja untuk Menjadi Pegawai
Negeri di KKP itu besar, bahwa Pembukaan lamaran pekerjaan di KKP itu bisa dua
kali dalam setahun dan peluang itu ada Ribuan khusus untuk Perikanan bahkan
Penggajiannya pun dua kali lipat lebih besar di bandingkan Daerah”.

Selain itu untuk Peluang Mandiri ataupun
Swasta juga sangat besar, ini di karenakan Fakultas Perikanan juga memberikan
Ilmu – Ilmu Keterampilan yang siap pakai, mulai dari Pengolahan Hasil,
Penanganan Hasil, Menangani Hama dan Penyakit “Bagaimana cara – cara Budi Daya yang
bagus, bagaimana menggunakan alat tangkap yang baik dan Ramah Lingkungan hingga
bagaimana Standar Pelabuhan yang Bagus” ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, Peluang Keluaran Sarjana
Perikanan itu sangatlah luas apa lagi Fakultas Perikanan Universitas Muara
Bungo ialah satu – satunya Fakultas Perikanan di Wilayah Jambi Barat, tentu
Calon Mahasiswa yang ingin melanjutkan Studi di Fakultas Perikanan yang berasal
dari Daerah Jambi Wilayah Barat bisa langsung berkuliah disini tanpa harus
pergi ke wilayah lain yang mungkin memakan Biaya besar.

“Bayangkan, secara Nasional Perikanan
itu ada Dua; Pertama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
Kedua; Kementrian Kelautan dan Perikanan, kita pun ada Perikanan di Darat ada Perikanan
di Laut”

“Apa lagi Sumber Protein tertinggi ada
pada ikan, banyak makan sapi Kolestrol Tinggi” ujar Dekan Perikanan berseloroh.

Angga Saputra

Dekan Fakultas Perikanan Universitas Muara Bungo bicara Peluang Keluaran Sarjana Perikanan dari Pengolahan Hasil Perikanan hingga Pelabuhan.

Dekan Perikanan UMB Bicara Peluang, Mulai dari Pengolahan Hingga Pelabuhan

Kalau rugi ya memang subsidi memang rugi - Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Ir. Supriyono, M.P

Bungo,
akademicanews.com – Inflasi
masih menjadi Isu hangat di Provinsi Jambi begitupun dengan Kabupaten Bungo,
pada kesempatan kata sambutan Pelepasan Mahasiswa Kukerta dan Magang di
Universitas Muara Bungo pada Selasa kemarin, Rabu (25/01/2023)

Sekretaris
Daerah Kab. Bungo, Drs. Mursidi, MM menyampaikan hal tersebut kepada Mahasiswa
Kukerta dan Magang, agar Mahasiswa mengetahui beberapa isu penting yang berkaitan
dengan masyarakat banyak.

Sekda
menjelaskan bahwa Harga Komoditi seperti Cabai beberapa waktu lalu sempat
melonjak, karena memang masyarakat bungo memasok cabe dari Kerinci, Curup dan
Padang Panjang yang sempat mandeg ataupun terhenti.

Hal ini di
karenakan musim tanam tidaklah di lakukan serentak apa lagi saat itu belumlah musim
tanam, sehingga harga cabe melonjak hingga Rp. 120.000,- (Red – Seratus Dua
Puluh Ribu Rupiah).

Atas kejadian
itu, Sekda menambahkan bahwa Pemerintah Bungo mengambil Langkah Kongkrit yaitu
memanggil setiap pemasok cabai, dan mengkomunikasikan tentang harga cabai lalu
membantu Transportasi Pemasok.

“misalnya 50
Ribu 1 kilo, kita bantu transportasinya dengan harga 50 Ribu 1 kilo sampai ke Bungo
kamu silahkan jual 60 Ribu” ujar Sekda memaparkan.

Menanggapi
persoalan Inflasi, Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo H. Andriansyah,
SE., M.Si memaparkan, Kampus hanya bisa menganalisa dan hasil Analisa ataupun
Riset tentu di sampaikan kepada Pemerintah Daerah.

“Paling
mudahnya, semua Dinas yang berhubungan dengan Komoditi hasil Pertanian sering –
seringlah berkunjung ke Biro Pusat Statistik, dimana kebutuhan masyarakat
seperti komoditi Cabai, Tomat dan lainnya terdata disana” Jelas Andriansyah

Kemudia ia
menambahkan, agar segera di atur Kerjasama antar Pemerintah Daerah tentunya
dengan melihat berbagai Potensi Komoditi setiap Daerah, selanjutnya setiap
Kadis saling berkomunikasi terutama Kadis dari Kabupaten berbeda.

“yang tidak
menghasilkan produk tersebut harus memantau lewat BPS serta menjalin komunikasi
terhadap Kabupaten seperti dinas terkait, seperti dishub dan lain sebagainya
yang pasti pada dinas yang menghasilkan produk komoditi tersebut” ujar Ketua
YPMMB menjelaskan.

Sementara itu
Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Ir. Supriyono, M.P menjelaskan bahwa
Inflasi artinya harga tinggi daya beli rendah, lalu untuk mengatasinya dengan
membantu dengan cara tertentu, dalam hal ini Pemerintah Bungo membantu uang
transport.

“Sebenarnya ada
yang paling pas, yaitu komoditi tersebut di beli oleh Pemda dan di Jual Kembali
kemasyarakat, artinya di subsidikan, kalau rugi ya memang subsidi memang rugi” tegas
Rektor menjelaskan sambil berseloroh.

Rektor
menambahkan, misalnya di beli oleh Pemda dengan harga 60 Ribu dan di Jual
kemasyarakat 50 Ribu artinya di subsidi 10 Ribu “Kalau mampu menggunakan APBD
ataupun APBN seperti penjelasan dari Sekda itu bisa di katakan subsidi
transport” tegas Rektor UMB menjelaskan.

Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo dan Rektor Universitas Muara Bungo, Ikut Bicara Inflasi Kabupaten Bungo.

Sekda Bungo sampaikan Isu Inflasi, Ketua YPMMB dan Rektor UMB ikut Bicara

"Saya Pernah ambil Indikator terkuat di Sungai Batang Bungo" Dr. Syafrialdi, S.Pi., M.Pi.

Bungo,
akademicanews.com – Universitas
Muara Bungo mempunyai banyak Doktor yang mengabdi didalam Universitas tertua di
Kabupaten Bungo tersebut, dengan berbagai keahlian dan pengetahuan terbaik
mereka, salah satunya Dr. Syafrialdi, S.Pi., M.Pi, seorang Doktor yang memiliki
Disiplin Ilmu Bioekologi Perikanan dan Perairan, Rabu (18/01/2023)

Saat
di temui di Kampus B Universitas Muara Bungo, Doktor yang di kenal ramah ini
memang sudah sejak satu minggu yang lalu menanti kehadiran Redaksi
Akademicanews.com, guna berbicang – bincang santai mengenai Rumpun Ilmu yang
berkaitan erat terhadap Perairan dan Mahkluk hidup didalamnya.

Menurut
Doktor Kelahiran Jambi tanggal 27 April Tahun 1974 yang kini berusia kurang
lebih 48 tahun ini, menegaskan pentingnya Wilayah Perairan dan Makhluk
didalamnya untuk di Jaga ataupun di Rawat, karena berdampak secara universal
jika perhatian terhadap Mikro DAS, SUB DAS dan DAS (Red – Daerah Aliran
Sungai) tidak serius.

“kalau
di Provinsi Jambi itu, Mikro DAS adalah Batang Bungo, Sub DAS adalah Batang
Tebo dan DAS sendiri adalah Sungai Batang Hari” ujar Doktor Syarial yang juga
menjabat sebagai Kepala LPPM (Red – Lembaga Penelitian dan Pengamdian Kepada
Masyarakat) Universitas Muara Bungo.

Kepala
LPPM UMB ini pun pernah melakukan Riset di DAS Batang Bungo dengan Indikator
yang sangat Akurat yaitu Makrozoobentos, merupakan organisme yang tinggal di
dalam sedimen (Red - adalah bahan utama pembentukan morfologi pesisir yang
berasal dari fragmentasi atau pemecahan batuan) Merupakan dasar perarian
atau organisme yang hidup di dasar perairan.

Doktor
Syafrialdi menambahkan bahwa habitat ini hidup relatif tetap dan tidak memiliki
tulang punggung belakang, karena ia relative tetap maka mahkluk ini mempunyai
pergerakan yang terbatas “dan pastinya hidup didalam ataupun di dasar Daerah
Aliran Sungai ataupun Perairan” tegasnya.

Penelitian
yang dilaksanakan pada tahun 2011 lalu itu, ia ambil objek riset di Sungai
Batang Bungo yang merupakan Mikro Daerah Aliran Sungai, yang menurutnya
memiliki kecendrungan terjadi Degradasi Individu dari Spesies tertentu, artinya
ada spesies seperti ikan atau jenis mahkluk hidup di perairan tersebut yang
terancam bahkan populasinya bisa saja sudah habis.

“nah,
ini setelah saya kaji dan di lihat dari parameter fisik kimia air itu memang
ada hubungan dengan ada tingkat ketinggian dari Amonia NH3 (Red –
adalah senyawa kimia yang biasanya berupa Gas dengan bau yang Tajam dan Khas, serta
senyawa kaustik yang sangat merusak Kesehatan) itu PH nya di bawah Netral
harusnya 7 keatas ini malah mendekati asam” Ujar Doktor Syafrialdi menjelaskan.

Temuan
inilah yang membuat ia beralih dengan indikator yang lebih kuat, yaitu Makrozoobentos
(Red – Indikator paling kuat terhadap fakta kerusakan satu wilayah Daerah
Perairan) yang ternyata cendrung hadir adalah Intoleran dan tahan terhadap
pencemaran.

Ia mengajak semua Mahasiswa dan Dosen ataupun Akademisi Khususnya Rumpun Ilmu Perikanan dan Perairan, untuk melakukan Riset lalu hasilnya untuk di
sampaikan kepada Pimpinan Daerah.

Baginya,
Ilmu Perikanan dan Perairan ini perlu di Pelajari karena juga membutuhkan
banyak Sumber Daya Manusia, apa lagi DAS yang ada di setiap Daerah perlu
perhatian khusus. Sebab, Air, Ikan yang hidup di dalam perairan tersebut bukan sekedar
untuk di makan atau di konsumsi saja tetapi ikannya bisa juga untuk ornamen
pula.

“serta
sebagai Kekayaan Ekologi Perairan dan Menopang semua Makluk Hidup” tutup
Dr. Syafrialdi, S.Pi., M.Pi, tegas.

Salah satu Doktor Universitas Muara Bungo pernah melakukan Penelitian terhadap DAS Batang Bungo, dan Mengajak agar sungai dimanapun perlu perhatian khusus.

Doktor Syafrialdi: DAS Perlu Perhatian Khusus dan Sampaikan Hasilnya

Bungo,
akademicanews.com – Pendidikan
Tinggi seperti Universitas, Sekolah Tinggi, Institut, Akademi hingga Kampus
Komunitas dan Penamaan sekolah Tinggi lainnya, adalah wadah ataupun tempat setiap
siswa ataupun siswi SLTA/Sederajat untuk melanjutkan Studi nya, namun tidak
semua dari Pelajar SLTA/Sederajat meneruskan pendidikannya di Lembaga
Pendidikan Tinggi, Selasa (10/01/2023)

Hal ini bisa di
karenakan Kondisi Perekonomian Keluarga ataupun Peserta didik sendiri yang
belum mampu untuk memperoleh Pendidikan Tinggi, padahal ada banyak Bea Siswa
dalam bentuk dan Ragam untuk memperoleh Pendidikan Tinggi tersebut.

Tidaklah salah
jika berkuliah itu setidaknya Mahasiswa memiliki dua hal inti untuk meneruskan
dan menyelesaikan perkuliahannya, Pertama; Kecerdasan nya dan Kedua; Biaya yang
ia miliki, tetapi Ketika benar – benar di pahami dua hal tadi pun bukanlah
suatu halangan yang berarti.

Justru dengan
keadaan demikian Mahasiswa akan lebih kuat secara Pikiran dan Mental, ini bisa
mereka peroleh dari Kampus dimana tempat ia berkuliah, banyak orang – orang
yang di nilai memiliki kemampuan Intelektual dari berbagai elemen masyarakat
hingga strata sosial, keadaan ini pastilah membantu mahasiswa tersebut untuk
berproses menjadi lebih baik lagi.

Berikut
akademicanews memberikan manfaat dari berkuliah tersebut dan semestinya di
Pahami oleh Keluarga hingga Perserta didik yang akan melanjutkan perkuliahan:

1)&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Memperoleh
Hard Skill

Yang
di maksud Hard Skill adalah Keterampilan yang dilakukan ataupun yang
dapat dan bisa di lakukan secara teknis, dengan keterampilan seperti ini maka
mahasiswa berkemungkinan, bahkan sangat bisa menyelesaikan persoalan yang
berhubungan dengan teknis, bahkan mampu memiliki Karya – karya besar.

Karya
yang di maksud bisa saja karya Kecil hingga Karya Besar, seperti B.J. Habibie,
Presiden Indonesia yang ke III (Tiga), mampu membangun karya besar yaitu Peswat
Terbang seperti N250. Tapi, kita mesti menyadari bahwa Hard Skill yang di
maksud akan berbeda – beda sesuai Jurusan Perkuliahan yang akan di Pilih oleh
Calon Mahasiswa atau Mahasiswa tersebut.

2)&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Memperoleh
Soft Skill

Secera
sederhana yang di maksud dengan Soft Skill ialah keterampilan yang
berhubungan dengan Emotional Thinking yaitu pikiran – pikiran yang
berkaitan dengan Perasaan, baik itu amarah, benci, sayang, cinta dan lain
sebagainya, tentunya ialah keterampilan yang mampu mengontrol perasaan –
perasaan ini.

Keterampilan
seperti ini akan lebih sangat mudah di peroleh selama mengemban perkuliahan,
karena mahasiswa akan bertemu berbagai macam orang dan karakter terlebih di
bimbing secara langsung ataupun tidak langsung oleh Civitas Campus yang
berhubungan dengan Kemahasiswaan, keterampilan seperti ini yang membuat
mahasiswa lebih memiliki pikiran yang posotif, hingga kemampuan persuasive
atau mengajak orang lain tanpa adanya gesekan emosi yang berarti.

3)&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Memiliki
Relasi

Silahkan
kita pikirkan Ketika kita bergaul dengan Lingkungan RT atau Rukun Tetangga di
dekat Rumah kita, dari kita kecil hingga dewasa tentu kita akan memiliki
kemungkinan kecendrungan seperti mereka, mulai dari cara mereka hidup hingga
cara mereka tua dan lain sebagainya, demikianlah Ketika lingkungan pergaulan kita
itu orang – orang akademis tentu kita sedikit banyaknya akan seperti mereka,
dan bagaimana jika lingkungan pergaulan kita adalah para pelaku usaha, seperti
Owner atau pemilik Usaha tertentu, Direktur Utama, CEO, CFO dan lain
sebagainya, tentu kita berpotensi bahkan akan 100% (Red – Seratus Persen) seperti
mereka pula.

Inilah
yang di maksud dengan Relasi atau lebih tepatnya pengaruh dari relasi dan ini
hanya bis akita dapat atau mahasiswa dapat di Kampus, karena sudah pasti akan
banyak orang dengan berbeda – beda latar belakang hingga status ataupun pangkat
dan pengalaman, hal ini bisa anda temukan di Dunia Akademisi yaitu Kampus.

4)&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Menjadi
Kaum Intelektual

Ketika
siswa melanjutkan Perkuliahan secara otomatis mereka bisa di sebut sebagai kaum
intelektual, atau bagian dari kelompok akademis yang di anggap serba tahu
dengan data ataupun dalil – dalil Ilmiah yang mereka miliki, dan istilah itu
sudah pasti di emban oleh mahasiswa di setiap kampus manapun.

5)&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Memiliki
Titel Strata Pendidikan

Ini
akan di peroleh Ketika Mahasiswa mampu menyelsaikan segala proses belajar
mengajar ataupun perkuliahan hingga mahasiswa wisuda, dan berhak atas Strata
yang ia miliki dengan bukti yang tercatat secara hitam putih, seperti adanya
Ijazah dan lain sebagainya.

6)&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Memiliki
Jenjang Karir Pendidikan

Mahasiswa
yang berhasil melewati proses perkuliahan hingga memiliki title strata 1 (satu)
tentu mempunyai peluang memperoleh jenjang kariri Pendidikan lanjutan seperti
S2 hingga S3 bahkan gelar lainnya yang berlaku di lingkungan kebudayaan
akademis di tingkat Nasional hingga Internasional.

7)&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Mempunyai
1001 Potensi

Siapapun
Mahasiswanya Ketika mereka benar – benar menjalankan proses kuliahnya dengan
utuh atau totalitas, dapat di pastikan mereka memiliki berbagai macam potensi,
di karenakan kampus pasti akan selalu di hadiri oleh berbagai macam orang
hingga Lembaga ataupun organisasi yang berbagai bentuk dan ragam.

Sebenarnya
masih sangat banyak hal yang penting dan bisa di miliki oleh Mahasiswa Ketika
ia berkuliah, tetapi redaksi akademicanews.com merasa 7 (tujuh) poin ini sudah
lebih dari cukup untuk menggambarkan pentingnya perkuliahan tersebut.

Tujuh poin penting mengapa anda harus berkuliah

Akademica News

MONITORING DAN EVALUASI, LPMI GERAK CEPAT TINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Dekan Perikanan UMB Bicara Peluang, Mulai dari Pengolahan Hingga Pelabuhan

Sekda Bungo sampaikan Isu Inflasi, Ketua YPMMB dan Rektor UMB ikut Bicara

Doktor Syafrialdi: DAS Perlu Perhatian Khusus dan Sampaikan Hasilnya

Berikut 7 (Tujuh) hal Penting mengapa anda harus berkuliah