Data, Fakta dan Informasi serta berbasiskan Ilmiah tentang merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, juga lingkungan.

AkademicaNews

Teknik Sipil

BUNGO, akademicanews.com-Universitas Muara Bungo (UMB) menyelenggarakan upacara pelantikan dan sumpah jabatan pejabat struktural pada Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Rabu (31/05/2023).

Acara yang digelar di Aula Rektorat Kampus 2 UMB ini dihadiri oleh pimpinan Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo (YPMMB) H. Andriansyah, Bendahara Yayasan, Rendhi Zilfiando, SE.,MM, Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Supriyono, Wakil Rektor 1 Subagiono, SP.,MP, Wakil Rektor 2 Eryasi Daryati, SE.,M.Si, Wakil Rektor 3, Dr. Khairun A Roni, dan, Kepala BAAK Devita Diniaty, SP serta Kepala BAUK, Muhammad Salman, SE.

Dalam upacara yang penuh hikmat dan kebanggaan ini, beberapa pejabat struktural baru resmi dilantik untuk mengisi jabatan struktural di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan LPPM UMB.

Terlihat para undang seluruh Dekan seperti Dr. Misra Yeni Dekan Fakultas Ekonomi, Nirmala Sari SH.,MH Dekan Fakultas Hukum, Vera Magria Dekan Fakultas Bahasa, serta Dekan dan Kaprodi Fakultas lainnya.

Rektor UMB, Dr. Supriyono bertindak sebagai pemberi sumpah jabatan untuk pejabat-pejabat yang dilantik. Dalam sambutannya, Dr. Supriyono menyampaikan harapannya agar para pejabat yang baru dilantik dapat melanjutkan kinerja yang baik. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan peningkatan kualitas dalam menjalankan tugas-tugas.

Amran SE.,MM, sebelumnya menjabat sebagai dosen tetap di Prodi manajemen Fakultas Ekonomi UMB, kini resmi dilantik sebagai Wakil Dekan 1. 

Sementara itu, Delila Fitri Harahap SE.,MM yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Prodi Manajemen di Fakultas Ekonomi, sekarang menjabat sebagai Wakil Dekan&nbsp;2&nbsp;Fakultas&nbsp;Ekonomi.

Di LPPM UMB, Dedi Efriadi S.Sos., M.Si, sebelumnya menjabat sebagai Staf Rektorat, dilantik sebagai Kabid Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kemudian Isman SE.,MM, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Dekan 1 Prodi Manajemen, kini dilantik sebagai Ketua Prodi Manajemen. 

Sedangkan di Fakultas Teknik terdapat pembaharuan dua penjabat struktural Fakultas diantaranya yakni:

Sucitra Wijaya ST.,MT, sebelumnya menjabat sebagai Ketua Prodi Teknik Sipil, dilantik menjadi Wakil Dekan 2 Fakultas Teknik.

Dan Lian Novratilova ST.,MT, yang sebelumnya sebagai Dosen tetap Prodi Teknik Sipil, kini dilantik sebagai Ketua Prodi Teknik Sipil.

Pelantikan dan sumpah jabatan ini mencerminkan komitmen UMB dalam menghadirkan pejabat yang berkualitas, berintegritas, dan berpengaruh dalam memajukan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan mengisi posisi-posisi kosong saat ini, para pejabat struktural baru di Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan LPPM UMB diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan UMB.

Usai pemberian sumpah jabatan, Dr. Supriyono pada sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan tersebut sebagai bentuk mengisi kekosongan dimana posisi struktural Fakultas ini mengalami perubahan sebelumnya ketika ada pengangkatan untuk posisi strutural di Rektorat.

"Pelantikan ini merupakan bentuk kita yang harus mengisi posisi kosong. Seperti di fakultas Ekonomi, sebelumnya Wakil Dekan 2 mereka diangkat menjadi Wakil Rektor 2. Tentu kita perlu cepat mengisi posisi Wakil Dekan 2 tersebut, dan tentu ini melalui usul dari Fakultas itu sendiri. Rektor hanya menindaklanjuti apa yang telah diajukan". Sampai Rekor UMB.

Untuk di Fakultas Teknik, Wakil Dekan 2 sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan. Rektor menerima usulan yang diajukan Fakultas Teknik tersebut untuk segera diputuskan pengisian posisi kosong Wakil Dekan 2 Fakultas yang terletak di Kampus 1 Kelurahan Sungai Binjai ini. 

Dalam sambutannya juga, Dr. Supriyono menyampaikan padangan terkait kinerja para pejabat di dilingkungan Universitas Muara Bungo. Ia menilai saat ini belum ada kebijakan reshuffle terkait evaluasi kinerja para dosen dan staf. Rektor yang baru genap lima bulan menjabat ini menilai bahwa kinerja para pemangku kebijakan struktural di UMB masih baik-baik.

"Bapak-Ibu yang saya hormati, saat ini Rektor belum melakukan rotasi dan perubahan. Saya masih menilai sejauh ini kinerja Bapak dan Ibu masih baik. Saya menilai sistim kita masih berjalan dengan wajar. Ada waktunya nanti kita akan melakukan itu, adapun pertimbangan itu kita buat berdasar indikator-indikator yang jelas. Seperti, yang pertama kinerja tidak baik. Kedua, tidak bisa bekerja sama sekali, baik bekerjasama dengan atasan maupun bekerjasama dengan bawahan", Kata Dr. Supriyono.

Lebih jauh, Rektor menginginkan para pejabat yang baru dilantik maupun pejabat lama terus melakukan kinerja baik. Melalui sambutannya tersebut, Supriyono dengan jelas menekankan pentingnya kolaborasi, inovasi, dan peningkatan kualitas dalam menjalankan tugas-tugas.

"Saya mengajak Bapa-Ibu untuk membuka peraturan kita di Perguruan Tinggi. buka Statuta, pelajari dan ketahui apa hak dan kewajiban kita. Karena statuta merupakan undang-undang tertinggi di Perguruan Tinggi. Kemudian ada peraturan Rektor, kemudian ada peraturan Dekan, semuanya tidak boleh bertentangan dengan statuta. Seperti itulan turunannya, apabila kita semua merujuk pada statuta, clear tidak ada lagi perdebatan". Paparnya.

Kemudian Rektor UMB, Dr. Supriyono, juga mengucapkan selamat kepada para pejabat struktural yang baru dilantik dan berharap agar mereka dapat mengemban tugas dengan penuh dedikasi dan integritas. Tidak lupa Ia turut menghaturkan terimakasih terhadap pejabat lama atas sumbangsih tenaga dan pikiran melalui pengabdian yang diberikan pada Universitas Muara Bungo.

"Kepada pejabat yang baru dilantik, saya ucapkan selamat. Selamat bekerja, bekerjalah dengan baik Juga kepada seluruh pejabat lama atas pengabdiannya selama ini. Yang pasti tidak pernah ada niat jelek pada siapapun pejabat itu. Semua pejabat punya niat baik untuk memajukan UMB", Ungkap Rektor.

Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, H. Andriansyah setelah memberi ucapan selamat pada segenap pejabat baru yang dilantik, menyampaikan pandangan tentang bagaimana semestinya Institusi Perguruan Tinggi UMB mampu bersinergi melalui perbedaan-perbedaan latar belakang keilmuan. Keberagaman bidang ilmu tersebut adalah suatu keunggulan yang harus dimanfaatkan sebagai kekuatan besar membangun sumber daya manusia unggul pula.

"Universitas Muara Bungo seharusnya mampu menjadi perguruan tinggi memberikan pendidikan berkualitas dan relevan dengan kebutuhan industri terus menerus. Dengan keberagamaan bidang keilmuan untuk terus melakukan inovasi berdampak positif bagi masyarakat", Terang Andriansyah.

Andriansyah juga berharap civitas akademika semakin berperan aktif dalam menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang dinamis dan kompleks. 

"Coba amati dan anlisa, semua yang menjabat di struktur Rektorat saat ini. Semua berasal dari latar belakang keilmuan yang tidak sama. Tujuannya adalah agar mampu memahami setiap bidang ilmu yang berbeda-beda ini kekuatan besar untuk memberikan kontribusi yang berdampak luas dalam berbagai sektor", Tekan Ketua Yayasan.

Dalam era yang terus berkembang dan kompetitif ini, Ketua Yayasan selalu berinovasi agar UMB menjadi kekuatan transformasi di bidang akademik. Memberikan dampak positif bagi kemajuan Daerah. (HBS)

Hermanto BS

Universitas Muara Bungo (UMB) menyelenggarakan upacara pelantikan dan sumpah jabatan pejabat struktural pada Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, dan Lembaga Pene

PELANTIKAN DAN SUMPAH JABATAN PEJABAT STRUKTURAL LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUARA BUNGO, KUALITAS KINERJA JADI PRIORITAS

BUNGO,&nbsp;akademicanews.com,&nbsp;Kehadiran Bakrie sebagai narasumber diundang langsung oleh Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo pada seminar nasional ketahanan pangan di Ballroom Semagi Hotel, senin (6/3), diharapkan dapat menghubungkan pihak pemerintah daerah khususnya desa untuk mendapat program-program pusat yang dibutuhkan desa.

Pada pemaparan diskusi dipandu Mulia Jaya selaku moderator seminar, anggota legislatif yang akrab dipanggil Haji Bakrie ini mengingatkan pemerintah dusun diantaranya Rio agar benar-benar bisa mengelola dana desa berdasarkan aturan dan peraturan. Masih banyaknya desa yang menerima dana desa namun tidak disalurkan dengan benar, menjadi sorotan Haji Bakrie. Mengapa tidak, ternyata menurut pendapatnya desa-desa belum maksimal menggunakan dana desa untuk pembangunan.

“Mungkin selama ini ujug-ujug menerima dana desa, selamanya seperti itu tapi tidak digunakan untuk pembangunan. Jadi betul-betul tanggung jawab itu pak kades. Jadi maksud saya, kepala desa jangan menerima dana desa saja. Tapi gunakan sebaik-baiknya dan benar-benar dibuat untuk pembangunan desa”. Kata Haji Bakrie terus terang.

Banyaknya penyalahgunaan dana desa oleh perangkat pemerintahan desa membuat Universitas Muara Bungo melalui seminar ini menghadirkan pemateri dari pendamping desa yang meraih penghargaan sebagai pendamping desa terbaik nasional. Hal itu berguna untuk memberikan role model sebenarnya pedamping desa membina dan merancang program pembangunan dari dana desa.

Disisi lain, Haji Bakrie juga menjelaskan dengan sangat singkat tentang program-program desa di pusat. Ia mengungkapkan ada banyak program di kementerian desa tertinggal yang perlu diambil oleh pemerintah desa. Haji Bakrie mengingatkan kepada seluruh kepala desa atau Rio agar selalu bersinergi merealisasikan program-program pusat yang bermanfaat besar untuk masyarakat desa.

“Hari ini, saya mendatangi enam desa. Ada yang mendapat irigasi desa, bedah rumah, MCK, jembatan gantung, macam-macam. Itu belum apa-apanya, kalau di kementerian desa semuanya ada disana. Kalau kami di komisi lima itu, kementerian yang banyak dirjen itu adalah kementerian desa tertinggal”, Ia menjelaskan.

Sepanjang penyampaiannya haji Bakrie berterus terang menyebut dirinya hanya orang teknis, ia tidak dapat berbicara panjang lebar. Pada kesempatan tersebut haji Bakrie memberikan nomor telepon kepada seluruh peserta seminar. Ia berharap bisa berkomunikasi dengan para kepala desa atau rio dan para pendamping desa terkait kendala dalam program pembangunan dan pembinaan desa.

“Jadi tolong untuk kepala desa, APBN itu banyak. Jadi dengan kita bisa berdiskusi, permasalahan dari setiap kepala desa bisa kita bantu. Sebab kalau anda mengadu ke Pak Apri (Red-Pemerintah Kabupaten), itu terbatas saja. Seratus empat puluh satu desa di Kabupaten Bungo ini, bayangilah kalau satu orang minta Rp. 500 juta, ya habis sudah. Tapi kalau kita minta melalui program kemeterian desa, banyak. Wisata, jalan desa, BUMDes lagi buming-bumingnya, pembinaan UMKM” Ungkap Haji Bakrie lagi.

Banyaknya kepala desa yang tidak mengetahui program dan bantuan pemerintah pusat untuk desa, membuat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan desa tidak berjalan. Haji Bakrie mendorong pihak pendamping desa merancang banyak program lalu disampaikan ke kepala desa di masing-masing desa. Ia siap membantu menerima tugas tiap-tiap desa tersebut untuk selanjutnya diperjuangkan.

“ini yang kadang-kadang tidak diketahui kawan-kawan kepala desa. Jadi saya minta kawan-kawan pendamping desa disampaikan ke kepala desa program-program yang akan dibuat. Kalau sudah bapak tampung nanti, tugaskan saya. Ini pak bakrie desa ini minta ini, desa itu minta ini, serahkan ke Bupati, lalu Bupati membuat surat pengantar, sampaikan ke saya. Tugas saya akan memperjuangkannya sendiri. Jangan pula nanti dianggap anggota DPR RI duduk-duduk saja di senayan, tidak ada programnya”. Jelas Haji Bakrie.

Usai pemaparan, Mulia Jaya mengajukan gagasan kepada Haji Bakrie bahwa perlunya pihak pemerintah membuat program beasiswa pendidikan untuk para pendamping desa. Mulia Jaya berpendapat bahwa pendamping desa yang masih bergelar sarjana sebaiknya diberikan beasiswa untuk melanjutkan jenjang Pendidikan pasca-sarjana. (HBS)

Ada banyak program di kementerian desa PDTT yang perlu diambil oleh pemerintah desa. 

HAJI BAKRI: ADA BANYAK PROGRAM DAN BANTUAN DI KEMENTERIAN!

Kemampuan Membaca Situasi, Kondisi, dan Peluang di Desa

MERANGIN, Akademicanews. Visitasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)
Universitas Muara Bungo pada Kamis (16/2) dilaksanakan ke Kecamatan Jangkat.
Perjalanan memakan waktu kurang lebih enam jam dari Kabupaten Bungo menuju
Kabupaten Merangin. Merupakan kunjungan pertama pihak Rektorat diantaranya
Rektor dan Wakil Rektor III selama Kukerta angkatan ke-23 tahun 2023, kali ini pihak
Yayasanpun turut serta ke daerah kaya sumber daya alam ini.

Ada yang berbeda pada Kuliah Kerja Nyata mahasiswa
Universitas Muara Bungo tahun ini, kunjungan Kukerta yang dilakukan pihak kampus
UMB menjadi kejutan bagi para mahasiswa. Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara
Bungo, Andriansyah mengunjungi langsung posko Mahasiswa yang terletak di
Kecamatan Jangkat, Merangin.

Kunjungan pertama Andriansyah ke posko tujuh yang di
dampingi rombongan terdiri dari Rektor, Supriyono,
Wakil Rektor III Khairun A Roni, Kepala Bidang Penelitian LPPM UMB, Dedi
Epriadi dan juga salah satu pendiri Akademica News sebagai perwakilan dosen. Kedatangan
Andriansyah disambut hangat oleh peserta Kukerta yang telah masuk minggu akhir
dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.

Antusiasme mahasiswa di halaman posko berlanjut pada jamuan
makan malam, hidangan menggugah selera disajikan para mahasiswa di ruangan salah
satu rumah warga yang menjadi tempat tinggal mereka selama kurang lebih
empat puluh hari.

Tak ada raut letih dan sedih dimata mereka, kehangatan
ditengah-tengah keluarga besar Universitas Muara Bungo yang jauh dari tempat
tinggal saat ini, menghalau suhu dingin di desa Koto Renah. Kehadiran
Andriansyah menjadi kado terindah bagi mereka. Suguhan kopi khas Jangkat pembuka cerita perjalanan Kukerta kelompok yang terletak di
Desa Koto Renah ini.

Usai evaluasi Rektor Universitas Muara Bungo,
Andriansyah memberi wejangan dengan penuh dukungan dan bimbingan. Masa
pengabdian telah dilewati mahasiswa selama kurang lebih tiga minggu, itu
kemudian memantik Andriansyah mengeksplorasi lebih jauh perjalanan mereka di
desa yang kaya sumber pertanian ini.

Berdasarkan gambaran matrik program kerja kelompok
terpajang di dinding yang telah dianalisa maupun dijelaskan oleh perwakilan
kelompok yang berjumlah 22 orang tersebut, Andriansyah menilai bahwa program
yang telah disusun secara bersama-sama berjalan sesuai perencanaan.

“Dari tiga minggu, kegiatan yang ada tujuh puluh lima
persen berjalan. Artinya kalian ini benar-benar menyatu, membentuk satu
komunitas, kebersamaan, dan terlihat bahwa ini benar-benar tim. Semua kondisi
ini dapat dibaca dari berbagai sisi, seperti kalian dapat mengatur keuangan,
jumlah orang yang bekerja, kegiatan apa saja yang bisa dilaksanakan berdasarkan
situasi dan kondisi daerah ini”. Ujar Andriansyah membuka topik.

Masa Kukerta selama tiga minggu telah berlalu tanpa
ada kendala dan permasalahan dari masyarakat setempat, merupakan hal baik terus
didapat mahasiswa Universitas Muara Bungo. Kenyataan ini tentu saja membuat
Andriansyah senang. Ia meminta jangan berbangga hati dulu, sebab perjalanan
mahasiswa tidak ditentukan dari Kukerta saja.

“Keberhasilan kalian disini belum akhir capaian, ini
nasib kalian nanti setelah lulus belum ada yang tahu. Bagaimana dan seperti apa.
Saya lihat ini harus dijaga kekompakan, ingat kerjasama antara pertanian,
ekonomi, tekhnik, fisipol, Bahasa ada juga dan ini lengkap. Kalian tinggal
membentuk tim sambil melihat kondisi dimana kalian tinggal dan tujuannya tentu
untuk mencari pekerjaan. Coba bayangkan setelah ini mau apa, jadi merancang langkah selanjutnya harus dipikirkan. Ingat setelah ini kalian akan seminar
proposal, setelah itu Menyusun skripsi dibidang masing-masing. Dan manage (Red-Rancang)
juga keinginan kalian itu apa dan tujuan kalian itu apa”, Andriansyah terus
terang.

Andriansyah berharap bahwa proses yang telah dilalui
mahasiswa selama Kukerta sebagai proses kegiatan pembelajaran bersama di
masyarakat.

Menumbuhkan Semangat Kewirausahaan

Disamping itu, Andriansyah yang juga akrab disapa&nbsp;Aa’ Andre meminta
mahasiswa untuk menumbuhkan kesadaran bahwa pentingnya semangat
kewiraushaan, karena rasio lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah tidak
sebanding dengan jumlah pencari kerja. Oleh karena itu perlu menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri yaitu berwirausaha yang inovatif dan kreatif dalam
meciptakan product. Pengalaman Kukerta dengan proses pembelajaran
panjang tersebut dapat menjadi momentum awal untuk menumbuhkan semangat
berwirausaha.

“Kalau saya melihat kondisi ini, akhirnya kita akan
menjalankan program Tracer Study. Ada nanti alumni-alumni yang akan selalu kita
data. Berdasarkan kondisi itu artinya ini apabila kalian nanti misalkan lulus
belum mempunyai pekerjaan, saya tidak melihat apa itu laki-laki atau perempuan
karena sama-sama belajar dalam kampus yang sama untuk mendapatkan bekal” Ungkap
Andriansyah.

Tracer
Study atau yang sering disebut sebagai penelusuran alumni merupakan pelacakan
mengenai situasi alumni khususnya dalam hal pekerjaan, lingkungan kerja, tanggapan
pengguna dan penilaian etika kerja.

Kondisi sulit dalam mencari pekerjaan serta lapangan
pekerjaan yang tidak cukup menyerap jumlah pencari kerja, menjadi perhatian
Ketua Yayasan selama ini. Faktor-faktor global penyebab kondisi tersebut tentu
terpaksa harus diterima. Situasi dunia saat ini tentu menjadi pertimbangan
Tracer Study dijalankan diharapkan mampu membantu keadaan yang sulit dihadapi
para alumni Perguruan Tinggi nanti.

Bertahan dalam Situasi Global yang Sulit

Tak pelak lagi, konflik global sedang meruncing
diantaranya seperti kebijakan pemerintah Indonesia melarangan ekspor bijih nikel
ke luar negeri sejak 1 Januari 2020 lalu digugat Organisasi Perdagangan
Dunia&nbsp;(WTO) hingga konflik Rusia Ukraina yang meluas sejak 24
Februari 2022 merupakan faktor ketidakstabilan perekenomian diberbagai negara,
efek yang berimbas masuk ke Kabupaten-Kabupaten ini harus dipahami menurut
Andriansyah.

“Dari situasi seperti ini kita harus mengerti,
kesulitan-kesulitan yang dihadapi setiap Kabupaten akibat dari pengaruh global,
dimana sedang terjadi perang dagang dengan WTO, perang Ukraina-Rusia yang juga pengaruhnya ke kita.
Semoga kalian bisa jaga kekompakan, siapa tahu kami dari kampus bisa memberikan
sesuatu nanti dan ikatan kalian jangan sampai terputus dan jangan sampai juga
hasil kuliah ini juga sia-sia”, Terang Ketua Yayasan.

Selain itu, Andriansyah mengapresiasi kemampuan
mahasiswa beradaptasi dengan kendala-kendala dihadapi selama
proses pembelajaran hampir satu bulan lebih ini. Suhu yang cukup dingin membuat hampir semua mahasiswa jatuh sakit,
kondisi tersebut juga tak mengurangi semangat mereka menjalankan program dan
mampu bertahan hingga masuk keminggu-akhir akhir Kukerta.

“Anggap saja kalian di
sini ditempa. Sama juga dalam kehidupan nanti setelah kalian lulus, ada
waktunya nanti kalian berperang menghadapi medan perang kehidupan yang
sesungguhnya. Jadi sebenarnya, kalau terpisah-pisah bidang ilmunya itu
merupakan sebuah kekuatan besar, jadikanlah ini sebuah komunitas super power
saling mengisi kelemahan”. Ketua Yayasan menyemangati.

Konflik global sedang meruncing diantaranya seperti kebijakan pemerintah Indonesia melarangan ekspor bijih nikel ke luar negeri sejak 1 Januari 2020.

VISITASI KUKERTA, ANDRIANSYAH: PAHAMI TEKS DAN KONTEKS

Bungo, akademicanews.com – Fakultas Perikanan Universitas Muara
Bungo mendapatkan Tawaran Magang ke Jepang yang di Peruntukkan Khusus Mahasiswa
Perikanan yang beberapa waktu lalu telah melakukan MoU (Red – Memorandum of
Understanding) dengan Universitas Bung Hatta, Sabtu (28/01/2023)

Hal ini di sampaikan langsung oleh Dekan
Perikanan UMB Rini Hertati, S.Pi., M.Si beberapa hari lalu, ia juga
menceritakan baru saja pulang dari Sumatera Barat menyelesaikan Seminar Hasil
Program Doktoralnya di Universitas Andalas.

Terkait Magang di Jepang, ia menambahkan
bahwa Fakultas Perikanan memang telah melakukan kerja – kerja program yang
sama, yaitu Magang ataupun PKL (Red – Praktek Kerja Lapangan) yang kini
berjalan di BBAT Sungai Gelam, Jambi “itu dari KKP (Red – Kementrian Kelautan
dan Perikanan) langsung” ujarnya.

Selain itu ia menambahkan bahwa Magang yang
di laksanakan di Sungai Gelam tersebut di laksanakan dengan Fasilitas yang
lengkap dan kegiatan serta bermacam – macam praktikum “itu kita laksanakan selama
satu bulan”. 

Untuk Program magang ke Jepang ini, ia
berharap di laksanakan setelah melakukan MoU terhadap Pihak BHJ bersama
Universitas Muara Bungo, agar fakultas lain di UMB bisa juga terlibat di
Program Magang ini, walaupun sebenarnya Magang dan Kukerta ke Jepang khusus Mahasiswa
Perikanan “jadi, kalau MoU bisa dari Fakultas lain terlibat” tambahnya.

Program Magang ke Jepang ini baginya sangatlah
menarik untuk terlibat langsung untuk Mahasiswa Universitas Muara Bungo, karena
dari sini Mahasiswa bisa kerja langsung dan memperoleh Gaji Per – Bulan sampai 25
Juta Rupiah.

Ia pun menyampaikan bahwa Prospek
Perikanan itu memang sangat besar terutama bagi Keluaran Mahasiswa Fakultas
Perikanan, peluang itu bisa di peroleh dari Swasta ataupun Negeri. 

“Peluang Kerja untuk Menjadi Pegawai
Negeri di KKP itu besar, bahwa Pembukaan lamaran pekerjaan di KKP itu bisa dua
kali dalam setahun dan peluang itu ada Ribuan khusus untuk Perikanan bahkan
Penggajiannya pun dua kali lipat lebih besar di bandingkan Daerah”.

Selain itu untuk Peluang Mandiri ataupun
Swasta juga sangat besar, ini di karenakan Fakultas Perikanan juga memberikan
Ilmu – Ilmu Keterampilan yang siap pakai, mulai dari Pengolahan Hasil,
Penanganan Hasil, Menangani Hama dan Penyakit “Bagaimana cara – cara Budi Daya yang
bagus, bagaimana menggunakan alat tangkap yang baik dan Ramah Lingkungan hingga
bagaimana Standar Pelabuhan yang Bagus” ujarnya menjelaskan.

Menurutnya, Peluang Keluaran Sarjana
Perikanan itu sangatlah luas apa lagi Fakultas Perikanan Universitas Muara
Bungo ialah satu – satunya Fakultas Perikanan di Wilayah Jambi Barat, tentu
Calon Mahasiswa yang ingin melanjutkan Studi di Fakultas Perikanan yang berasal
dari Daerah Jambi Wilayah Barat bisa langsung berkuliah disini tanpa harus
pergi ke wilayah lain yang mungkin memakan Biaya besar.

“Bayangkan, secara Nasional Perikanan
itu ada Dua; Pertama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
Kedua; Kementrian Kelautan dan Perikanan, kita pun ada Perikanan di Darat ada Perikanan
di Laut”

“Apa lagi Sumber Protein tertinggi ada
pada ikan, banyak makan sapi Kolestrol Tinggi” ujar Dekan Perikanan berseloroh.

Angga Saputra

Dekan Fakultas Perikanan Universitas Muara Bungo bicara Peluang Keluaran Sarjana Perikanan dari Pengolahan Hasil Perikanan hingga Pelabuhan.

Dekan Perikanan UMB Bicara Peluang, Mulai dari Pengolahan Hingga Pelabuhan

Bungo, akademicanews.com – Beberapa Bulan belakangan ini mulai dari
Tahun 2022 hingga 2023, Tim media investigasi terkait kasus tanah masih
berlanjut hingga saat ini dan menemukan beberapa Fakta ataupun Data Informasi
berkaitan dengan kasus lahan ataupun tanah yang ada di wilayah Sungai
Mengkuang, Kabupaten Bungo, Kamis (26/01/2023)

Masih teringat jelas di ingatan bahwa
tepatnya di Sungai Mengkuang telah terlaksana Sita Eksekusi pada Kamis tanggal
18 tahun 2022 oleh Pengadilan Negeri Muara Bungo Kelas II, serta sempat di muat
dalam media online Ranah Jambi.

Selama penelusuran Tim Investigasi hingga
saat ini tepatnya hari Rabu Kemarin tanggal 25 Januari tahun 2023, di dapati
Tim Lapangan BPN Bungo melakukan Cek Fisik bersama orang – orang yang mengaku
sebagai Pemohon, ataupun mengaku sebagai Pemilik lahan atau Tanah yang berada
di Areal Pemakaman Pal 6 Sungai Mengkuang.

Saat di Konfirmasi, Tim yang melakukan
Pengecekan di lapangan itu melakukan tindak lanjut terhadap Pemohon yang
mengaku Pemilik Lahan atau Tanah tersebut dengan Bukti Surat Awal yang di
miliki oleh Pemohon tersebut, yang selanjutnya akan di lakukan Cross Check
(Red – Pengecekan) ke PERKIM dan ASSET Pemerintah “Supaya Langkah kita tidak
terhenti di jalan” ujar salah satu Tim Cek Fisik dari Kantor Pertanahan.

Selanjutnya Tim Investigasi mendapati
Informasi dari salah satu orang (Red – Identitas Informan tidak ingin di
ketahui) yang mengaku Pemilik Lahan ataupun Tanah yang ada di wilayah
sungai mengkuang, seseorang ini menegaskan untuk Jangan membeli Lahan ataupun
Tanah yang ada di Wilayah Sungai Mengkuang, karena Ahli Waris Pemilik Lahan ataupun
Tanah tersebut masih ada.

Ahli Waris sampaikan agar jangan dulu membeli Lahan ataupun Tanah di Sungai Mengkuang.

Ahli Waris: Jangan lagi membeli Lahan di Wilayah Sungai Mengkuang

Kalau rugi ya memang subsidi memang rugi - Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Ir. Supriyono, M.P

Bungo,
akademicanews.com – Inflasi
masih menjadi Isu hangat di Provinsi Jambi begitupun dengan Kabupaten Bungo,
pada kesempatan kata sambutan Pelepasan Mahasiswa Kukerta dan Magang di
Universitas Muara Bungo pada Selasa kemarin, Rabu (25/01/2023)

Sekretaris
Daerah Kab. Bungo, Drs. Mursidi, MM menyampaikan hal tersebut kepada Mahasiswa
Kukerta dan Magang, agar Mahasiswa mengetahui beberapa isu penting yang berkaitan
dengan masyarakat banyak.

Sekda
menjelaskan bahwa Harga Komoditi seperti Cabai beberapa waktu lalu sempat
melonjak, karena memang masyarakat bungo memasok cabe dari Kerinci, Curup dan
Padang Panjang yang sempat mandeg ataupun terhenti.

Hal ini di
karenakan musim tanam tidaklah di lakukan serentak apa lagi saat itu belumlah musim
tanam, sehingga harga cabe melonjak hingga Rp. 120.000,- (Red – Seratus Dua
Puluh Ribu Rupiah).

Atas kejadian
itu, Sekda menambahkan bahwa Pemerintah Bungo mengambil Langkah Kongkrit yaitu
memanggil setiap pemasok cabai, dan mengkomunikasikan tentang harga cabai lalu
membantu Transportasi Pemasok.

“misalnya 50
Ribu 1 kilo, kita bantu transportasinya dengan harga 50 Ribu 1 kilo sampai ke Bungo
kamu silahkan jual 60 Ribu” ujar Sekda memaparkan.

Menanggapi
persoalan Inflasi, Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo H. Andriansyah,
SE., M.Si memaparkan, Kampus hanya bisa menganalisa dan hasil Analisa ataupun
Riset tentu di sampaikan kepada Pemerintah Daerah.

“Paling
mudahnya, semua Dinas yang berhubungan dengan Komoditi hasil Pertanian sering –
seringlah berkunjung ke Biro Pusat Statistik, dimana kebutuhan masyarakat
seperti komoditi Cabai, Tomat dan lainnya terdata disana” Jelas Andriansyah

Kemudia ia
menambahkan, agar segera di atur Kerjasama antar Pemerintah Daerah tentunya
dengan melihat berbagai Potensi Komoditi setiap Daerah, selanjutnya setiap
Kadis saling berkomunikasi terutama Kadis dari Kabupaten berbeda.

“yang tidak
menghasilkan produk tersebut harus memantau lewat BPS serta menjalin komunikasi
terhadap Kabupaten seperti dinas terkait, seperti dishub dan lain sebagainya
yang pasti pada dinas yang menghasilkan produk komoditi tersebut” ujar Ketua
YPMMB menjelaskan.

Sementara itu
Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Ir. Supriyono, M.P menjelaskan bahwa
Inflasi artinya harga tinggi daya beli rendah, lalu untuk mengatasinya dengan
membantu dengan cara tertentu, dalam hal ini Pemerintah Bungo membantu uang
transport.

“Sebenarnya ada
yang paling pas, yaitu komoditi tersebut di beli oleh Pemda dan di Jual Kembali
kemasyarakat, artinya di subsidikan, kalau rugi ya memang subsidi memang rugi” tegas
Rektor menjelaskan sambil berseloroh.

Rektor
menambahkan, misalnya di beli oleh Pemda dengan harga 60 Ribu dan di Jual
kemasyarakat 50 Ribu artinya di subsidi 10 Ribu “Kalau mampu menggunakan APBD
ataupun APBN seperti penjelasan dari Sekda itu bisa di katakan subsidi
transport” tegas Rektor UMB menjelaskan.

Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo dan Rektor Universitas Muara Bungo, Ikut Bicara Inflasi Kabupaten Bungo.

Sekda Bungo sampaikan Isu Inflasi, Ketua YPMMB dan Rektor UMB ikut Bicara

Bungo, akademicanews.com – Universitas Muara Bungo laksanakan
Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia yang di Fokuskan kepada Setiap
Alumni Universitas dan Staf Civitas Campus, kegiatan ini di gelar dengan
bekerjasama dengan Corien Centre Lembaga Pengembangan SDM Cabang Kabupaten
Bungo, Rabu (25/01/2023)

Kegiatan berbentuk Workshop ini di
laksanakan di Aula Gedung B Universitas Muara Bungo dengan Fokus Pembahasan
Persiapan Alumni dan Mahasiswa untuk memasuki Dunia Kerja.

Kepala Corien Centre Cabang Bungo,
Maharani, S.Psi memaparkan bahwa Corien Centre, sebagai Lembaga Pengembangan
SDM terlah berdiri sejak tahun 2006 tepatnya di Bengkulu dan Cabang Bungo berdiri
pada tahun 2006.

“dan Kantor kita tepatnya di Lrg. Jengki
belakang Hotel Ayudiapala” tambahnya

ia menambahkan, bahwa Corien Centre
sebagai Lembaga Pengembangan SDM menyediakan berbagai Konten Keterampilan (Red
– Skill dan Non-Skill) serta di kemas dengan berbagai bentuk kegiatan
seperti workshop hingga seminar.

“yang pasti kita melakukan Pelatihan
SDM, Pelayanan Prima khusus untuk Pegawai Lembaga Negeri ataupun Swasta,
Komunikasi Efektif, Bimbel (Red – Bimbingan Belajar) CPNS, P3K, Ikatan Dinas, Bimbel
Mata Pelajaran, Out Bound khusus Instansi, Family Gathering hingga Pelayanan
Test Psikology” tambah Maharani memaparkan.

Sebelumnya Corien Centre juga pernah melaksanakan
Kegiatan di Kampus lainnya dan di beberapa SLTA Sederajat di Kabupaten Bungo, atas
terlaksananya kegiatan ini ia berharap semoga banyak peserta yang telah ikut
pelatihan akan segera Lulus di setiap Instansi Negeri ataupun Swasta.

Kegiatan hari ini Resmi di Buka oleh
Wakil Rektor III Dr. Khairun. A Roni, SE., MM pada pagi hari dan berakhir pada Jam
12.00 WIB Siang.

Universitas Muara Bungo bersama Corien Centre gelar Workshop Persiapan SDM memasuki Dunia Kerja.

UMB Bersama Corien Centre gelar Pelatihan Persiapan memasuki Dunia Kerja

Bungo,
akademicanews.com – Masyarakat
Bungo kerumuni tempat kejadian perkara kecelakaan Tunggal Mobil Box Carry
(Red – Mobil Kotak Logistik) dengan Nomor Polisi BM 8218 QD yang terjadi di
Lintas Sumatera Simpang Taman Agung Kabupaten Bungo, Jumat (20/01/2023)

Menurut
Kesaksian setempat, Kecelakaan Tunggal terjadi sekitar Jam setengah dua dini
hari, dengan Kronologi Mobil berwarna hitam dan box berwarna silver itu melaju dari arah Sumatera Barat menuju Jakarta dan
tiba – tiba kendaraan tersebut terpelanting ke kiri.

Orang tua dari
supir tersebut mengatakan, pengakuan anaknya menjelaskan bahwa Mobil saat
melaju seolah ada yang menarik mobil terdorong kesebelah kiri jatuh kejurang jalan, dan
untungnya supir hanya mengalami cidera memar tepat di dahi sebelah kiri.

Ia menambahkan,
penyataan Tokoh Masyarakat setempat bahwa mobil jatuh tepat mendekati Pohon Beringin
Besar, yang ukuran besarnya menandakan pohon beringin tersebut sudah sangat tua,
dan di tempat itu pula pernah terjadi kecelakaan maut dengan jumlah belasan
korban jiwa.

Babinsa Tanah
Tumbuh menambahkan “Mobil ini dari Sungai Rumbai, Berangkat Malam (Red – Dini Hari)
sekitar setengah dua malam terjadi kecelakaan di Lintas sumatera tepatnya simpang
taman agung tanah tumbuh, untuk supir selamat sudah di bawa kerumah nya di
sungai rumbai” Ujar Babinsa Taman Agung, Serda Suherman.

Kecelakaan Tunggal terjadi di Simpang Taman Agung, Tanah Tumbuh, Supir mengaku di Tarik Pohon Beringin jatuh kejurang.

Mengaku tertarik Pohon Beringin, Kecelakaan Tunggal terjadi

Bungo,
akademicanews.com – Universitas
Muara Bungo Bersama Badan Eksekutif Mahasiswa nya gelar UMB CUP I (Red –
Pertama) Turnamen Futsal untuk Perguruan Tinggi dan Pelajar, turnamen ini Resmi
di Buka di MTQ Lama Kabupaten Bungo oleh Pemerintah Bungo dalam hal ini di wakili
Dispora, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Khairun A. Roni, M.M dan
Bendahara Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, H. Rendhi Zelfiando, SE,
Jumat (06/01/2023)

Peresmian
Pembukaan Turnamen Futsal CUP I UMB ini juga di hadiri oleh tamu undangan dan
para peserta Futsal dari berbagai Komunitas Futsal di Wilayah Provinsi Jambi
khususnya wilayah Barat “Total Peserta yang ikut bertanding 48 Tim Futsal”
tutur Ketua Panitia, 

Wakil Rektor
III UMB memberikan Pengarahan kepada semua peserta tim yang hadir saat
pembukaan acara, agar tetap menjaga Suportifitas saat pertandingan berlangsung “Saya
ucapkan selamat bertanding” tegas Dr. Khairun A. Roni, M.M.

Salah satu
Pelatih Futsal Qhong Xi asal Kabupaten Bungo, Andri menyampaikan rasa bangganya
terhadap di gelarnya UMB CUP I ini karena baginya saat inilah mengevaluasi
kemampuan tim futsal yang ada.

“Bagi saya di Pertandingan
seperti inilah saya selaku Pelatih bisa mengevaluasi kemampuan anak asuh saya”
ujar andri.

Setelah pembukaan
berlangsung semua Panitia dan seluruh Peserta Tim Futsal yang menghadiri acara
tersebut melakukan sesi Foto Bersama Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, Universitas
Muara Bungo, Tamu undangan seraya meneriakan “Hidup UMB!” tutup gema suara
serentak di dalam GOR MTQ Lama Kabupaten Bungo.

Reporter&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; :
Ang

Editor&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; : DC

Universitas Muara Bungo Bersama Badan Eksekutif Mahasiswa nya gelar UMB CUP I Turnamen Futsal untuk Perguruan Tinggi dan Pelajar

Hidup UMB! Gema suara tersebut pertanda UMB CUP I Resmi di Buka

Aditya Y Pradhana

Bungo, akademicanews.com - Kabupaten Bungo terletak di provinsi Jambi, Indonesia dan merupakan salah satu daerah penghasil karet terbesar di negara ini. Namun, tahukah Anda bahwa selain industri karet, Kabupaten Bungo juga memiliki banyak keunikan lain yang menarik untuk diketahui? Berikut adalah beberapa fakta unik mengenai Kabupaten Bungo yang mungkin tidak Anda ketahui sebelumnya:

Kabupaten Bungo memiliki beberapa tempat wisata budaya yang menarik untuk dikunjungi, seperti Taman Budaya dan Pusat Kebudayaan dan Kesenian Jambi. Taman Budaya terletak di Kecamatan Muara Bungo dan merupakan tempat yang cocok untuk belajar tentang budaya dan sejarah Kabupaten Bungo. Di sini, Anda bisa melihat berbagai macam benda-benda bersejarah yang terkait dengan kebudayaan masyarakat Kabupaten Bungo. Sementara itu, Pusat Kebudayaan dan Kesenian Jambi merupakan tempat yang tepat untuk menikmati pertunjukan seni dan budaya yang disajikan oleh masyarakat Kabupaten Bungo.

Kabupaten Bungo memiliki beberapa tempat wisata lain yang menarik untuk dikunjungi, seperti Wisata Pantai Pesisir Bukit. Pantai ini terletak di Kecamatan Pesisir Bukit dan menawarkan pemandangan pantai yang indah dengan pasir putih yang lembut. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi Wisata Pantai Tanjung Tinggi yang terletak di Kecamatan Bungo Tanjung. Pantai ini merupakan salah satu pantai terindah di Jambi, dengan ombak yang besar dan pasir putih yang lembut.

Kabupaten Bungo juga memiliki beberapa tempat wisata belanja yang menarik, seperti Pasar Muaro Bungo. Pasar ini terletak di Kecamatan Muaro Bungo dan menjual berbagai macam produk, seperti sayur-mayur, buah-buahan, dan lain-lain. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi Pasar Tebo yang terletak di Kecamatan Bungo Tebo. Pasar ini menjual berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari, seperti pakaian, sandal, dan lain-lain.

Kabupaten Bungo memiliki beberapa tempat wisata kuliner yang menarik untuk dikunjungi, seperti Rumah Makan Sari Laut. Rumah makan ini terletak di Kecamatan Muaro Bungo dan menyajikan berbagai macam masakan seafood yang lezat. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi Rumah Makan Sari Kacang yang terletak di Kecamatan Pusako. Rumah makan ini menyajikan berbagai macam masakan kacang-kacangan yang lezat dan sehat.

Dengan banyaknya keunikan yang dimiliki Kabupaten Bungo, tidak heran jika daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata yang populer di provinsi Jambi.&nbsp;Selain objek wisata alam, budaya, belanja, dan kuliner yang menarik, Kabupaten Bungo juga memiliki sejumlah fasilitas pendukung yang memudahkan para wisatawan yang berkunjung ke sini. Di Kabupaten Bungo, Anda bisa menemukan berbagai macam akomodasi, seperti hotel, resort, dan penginapan yang nyaman dan terjangkau. Selain itu, terdapat juga beberapa restoran dan warung makan yang menyajikan berbagai macam masakan yang lezat.

Untuk mencapai Kabupaten Bungo, Anda bisa menggunakan berbagai macam transportasi, seperti pesawat, kereta api, atau bus. Jika Anda ingin menggunakan pesawat, Anda bisa terbang ke Bandara Sultan Thaha Jambi yang terletak sekitar 100 km dari Kabupaten Bungo. Jika Anda lebih suka menggunakan kereta api, Anda bisa tiba di Stasiun Muaro Bungo yang terletak sekitar 5 km dari Kabupaten Bungo. Sedangkan jika Anda ingin menggunakan bus, Anda bisa tiba di Terminal Muaro Bungo yang terletak sekitar 3 km dari Kabupaten Bungo.

Dengan demikian, Kabupaten Bungo merupakan salah satu daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi, dengan banyaknya keunikan yang dimilikinya. Jika Anda ingin menikmati keindahan alam, budaya, dan kuliner yang luar biasa, maka Kabupaten Bungo adalah tempat yang tepat untuk Anda kunjungi.

Kabupaten Bungo terletak di provinsi Jambi, Indonesia dan merupakan salah satu daerah penghasil karet terbesar di negara ini.