Kerinci, Akademicanews. Pagi-pagi sekitaran pukul 7.00 WIB, ibu-ibu dari beberapa desa dalam lingkup Kecamatan Kayu Aro Barat Kabupaten Kerinci 8/10/2023, berkumpul mengenakan pakaian olahraga. Berbaris berbanjar, warna warni pula seragam olahraganya. Selang berapa lama, mereka mulai melakukan gerakan senam secara serentak, dipandu oleh instruktur senam. Namun, keberadaan Dr. dr. H. Deri Mulyadi. SH. MH. Kes, M. Kes. Sp. OT (K) ditengah lapangan, bersama peserta senam lainnya, menambah gebyar acara senam dan penyuluhan cegah cedera olahraga.
Menurut dr. deri, saat di jumpai media setelah rangkaian acara senam selesai. “senam sangat baik untuk kepadatan tulang dan lutut bagi ibu-ibu. Akan tetapi umumnya ibu-ibu masih belum menyadari. Seiring waktu, kepadatan tulang akan menurun karena faktor usia. Melalui olahraga atau senam yang dilakukan rutin, insya allah itu salah satu faktor memperpanjang kepadatan tulang”. Katanya.
Kepala desa sako dua, terlihat ikut sebagai peserta senam meskipun sudah tidak muda lagi, tetapi semangat yang dimiliki seakan-akan merasa masih muda. Raut muka bahagia berulangkali menghiasi wajahnya.
“senam ini, merupakan agenda rutin ibu-ibu di desa sako dua, dan rata-rata desa-desa dalam kecamatan kayu aro baratpun melakukannya. Akan tetapi senam yang dilakukan hari ini terasa berbeda dan lebih bermakna, disamping kedatangan peserta senam dari beberapa desa salah satunya desa pasar minggu. Kami kedatangan dokter spesialis tulang, yang menjelaskan langsung manfaat senam bagi kesehatan tulang. Ujarnya.
Kemudian kegiatan beranjak dari gedung hall desa, ke gedung posyandu. Selanjutnya kegiatan penyuluhan senam dan pencegahan cedera olahraga. Penyuluhan dihadiri Kepala Desa, Babinsa dan Bhabinkantibmas.
“kehadiran kami mesti dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, pengetahuan tentang kesehatan tulang harus ditingkatkan. Kami berharap kehadiran puskesmas untuk hadir, agar kasus-kasus tulang yang kami temukan dalam kegiatan ini, dapat direkomendasikan ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut. Kata dr. Deri.
“Kalau kami kan tim lepas, membatu pengobatan dan memberikan solusi, akhir muara dari solusi tersebut di puskesmas”. Sebab ada kasus-kasus tertentu dan memang dokter biasa tidak mengerti, tidak sebatas memberi obat dan rujukan”. Lanjutnya.
“Makanya kami berharap, kegiatan ini tidak berdiri sendiri, melainkan bekerjasama dengan puskesmas. Supaya masyarakat mengerti, seperti tadi ada kasus, dia habis patah tapi tidak mengerti harus bagaimana dan mau kemana. Melalui kegiatan ini, kita berikan konsultasi, pemeriksaan, dan solusi. Kondisi hari ini, jadi catatanlah untuk saya kedepannya. Tambahnya. (MJ)