Pertemuan Tak Terduga, Berlanjut Di Meja Dialektika

Kerinci, akademicanews.com. Hari itu 7/10/2023, sungguh telah menuju senja yang kelam. Beberapa kendaraan telah terparkir berjajar ditepi jalan. Di halaman Masjid Al-Falah Dusun Sungai Manau Kabupaten Merangin, rombongan Dr. dr. Deri Mulyadi. SH. MH.Kes., M.Kes., Sp.OT (K) bersiap untuk menunaikan ibadah sholat maghrib.

Beberapa saat kemudian, muncullah kendaraan lainnya ikut parkir di halaman masjid. Ternyata dr. Deri, mengenali sosok pemilik kendaraan tersebut. Sepasang suami istri memakai baju couple  serasi sekali. Figur tersebut bukanlah orang sembarangan, melainkan tokoh politik, Ketua Partai Gerindra Propinsi Jambi Dr. Ir. H.A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) beserta istri. Setelah saling tegur sapa, selanjutnya mereka menunaikan ibadah sholat maghrib berjamaah. Usai melakukan ibadah, kedua rombongan beristirahat di beranda masjid, dan mulai membangun silahturahim yang akrab dan penuh dengan semangat persaudaraan.

Sembari senyum, dr. Deri menanyakan kemana arah tujuan rombongan SAH beserta istrinya.

“bapak mau kemana beserta istri? Apakah mau ke kerinci? Jika benar ke kerinci, berarti kita searah tujuan”. Katanya.

SAH kemudian membalas senyuman, sambil menyeka rambutnya yang masih basah kena air wudhu.

“ya pak dokter, kami mau ke kerinci. Ada beberapa agenda, selain silahturahmi dengan keluarga di kerinci”. Bagaimana dengan pak dokter? Apakah ke kerinci juga?, apa ada kegiatan yang dilakukan di kerinci?”. Ucapnya.

dr. Deri kemudian menjawab pertanyaan SAH, yang dianggapnya sebagai sebuah resfon positif terhadap keberadaannya.

“betul, saya beserta TIM Nakes menuju ke Kerinci, untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat kesehatan tulang dan sendi”. Ungkapnya.

“Di rencanakan besok pagi acaranya 8/10/2023 di Kecamatan Kayu Aro Barat, Desa Sako Dua. Mohon do’anya pak, semoga acara kami lancar dan sukses. Ammiin”. Tambahnya.

Tampaknya SAH mulai menunjukkan ketertarikannya untuk mengetahui alasan dr. Deri melakukan pengabdian masyarakat di Desa Sako Dua.

“baik sekali kegiatan pengabdian masyarakat itu pak dokter. Apa alasan yang menyebabkan pak dokter, ingin melakukan pengabdian masyarakat di kerinci”. Katanya.

Dengan senyuman khas, dr. Deri menjelaskan tujuan diadakannya pengabdian masyarakat kesehatan tulang dan sendi di Kerinci.

“Ada beberapa tujuan kegiatan yang saya lakukan diantaranya, pertama. Perlu adanya peningkatan pengetahuan, kemampuan dan sarana prasarana Pemerintah Desa dalam membangun kerjasama kemitraan, antara Puskesmas dan dokter spesialis orthopaedy and thraumatology. Kedua. Membangun kerjasama dan kemitraan, antara Perguruan tinggi dengan Pemerintah Desa. Ketiga. Membantu sosialisasi kesehatan sendi dan tulang bagi masyarakat, khususnya lanjut usia. Keempat. Membantu teknologi dan inovasi hasil kerja dosen, yang digunakan oleh masyarakat khususnya Pemerintah desa bagi kesehatan sendi dan tulang bagi masyarakat, utamanya lanjut usia. Kelima. Membantu dan memperbaiki, fasilitas layanan dan bimbingan teknis dalam membangun kesehatan sendi dan tulang bagi masyarakat, khususnya lanjut usia, kemudian memberikan kesempatan Dosen, berkegiatan diluar kampus melalui skema pengabdian masyarakat”. Jelasnya.

“Kegiatan saya ini, berkaitan dengan Komisi IX, membidangi Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Kan pak SAH di komisi IX, idealnya kita bisa berkolaborasi dalam penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat ini, karena saya selaku Dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi, memiliki kewajiban yang tertuang dalam tridarma perguruan tinggi yakni, pendidikan dan pengajaran, penelitian dan terakhir pengabdian kepada masyarakat”. Lanjutnya.

SAH kemudian merasa bangga dan salut kepada dr. Deri, yang melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kesehatan tulang dan sendi, sebagai manifestasi tanggungjawab moralnya sebagai dokter spesialis tulang, sekaligus sebagai dosen.

“saya bangga dan salut dengan pak dokter, yang telah melaksanakan tridarma perguruan tinggi di Kerinci. Saya selaku anggota DPR-RI Komisi IX, membidangi Kesehatan dan Ketenagakerjaan, siap membantu manakala dibutuhkan. Pak dokter tinggal kontak saya saja langsung. Kata SAH.

Kemudian kedua rombongan berangkat menuju Kerinci, lalu berhenti istirahat di rumah makan “ROMI” Muara Hemat. Agaknya dialektika tentang kerinci kedepannya, mulai dibahas secara ringan namun serius di meja makan bersama owner rumah makan. (MJ)