BUNGO, akademicanews.com, Universitas Muara Bungo akan mengambil tindakan untuk langkah-langkah selanjunya terkait menjadi fasilitator pendampingan desa usai seminar nasional bertajuk “Ketahanan Pangan” beberapa hari lalu. Seminar yang diselenggarkan pada 6 Maret 2023 tersebut akan menelurkan poin-poin penting seperti kerjasama hingga sinergi dalam merancang kebijakan strategis beberapa pihak pemerintahan.
Hal tersebut diperkuat ketika ketua panitia, Mulia Jaya dikonfirmasi usai seminar nasional. Mulia Jaya menekankan bahwa acara yang telah terselenggara sesuai rencana diharapakan menjadi momentum terjadinya kolaborasi berupa sinergi untuk bekerjasama antar pihak.
“Seminar nasional ketahanan pangan ini adalah momentum untuk membangun kesepakatan kerjasama. Setelah terjadi kesepahaman, maka Langkah selanjutnya adalah membuat desain model kerjasama. Program apa yang akan kita buat, dan inilah yang kita harapakan. Misalnya, berbasis keilmuan saja terkait dengan Tri Dharma perguruan tinggi nanti. Bidang pengajarannya apa, bidang penelitiannya apa, bidang pengabdian masyarakatnya apa, di desa yang sudah bekersama dengan kita. Jadi berbasis program tidak membangun kesepahaman lagi” Tutur Mulia Jaya disela-sela waktu istirahat bersama Andriansyah.
Bagi Dosen Fisipol UMB ini seminar yang telah berlangsung merupakan awal dari membangun kesepahaman bersama, antara pemateri dan peserta. Seperti kepala desa, camat dan dinas terkait, bahwa penting menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi sehingga kedepannya pihak perguruan tinggi dapat mengusulkan desain program-program yang telah terencana.
Ketua panitia pelaksana sekaligus moderator seminar ini menambahkan bahwa perguruan tinggi dalam konteks ini Universitas Muara Bungo bukan saja hanya menjadi pihak perancang desain kebijakan dan program, melainkan juga bertindak sebagai fasilitator antara pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah. Hal itu menurutnya merupakan langkah utama untuk mencapai pelayanan publik yang menghasilkan efek besar bagi masyarakat.
“Kemudian disamping kita sebagai perancang desain kebijakan dan program, kita juga bisa bertindak sebagai fasilitator komisi V DPR RI tadi. Mendekatkan pelayanan publik dari pusat ke pemerintah desa sebagai ujung tombaknya melalui seminar pada aspek ketahanan pangan namun banyak efek baik akan berimbas. Bisa itu pertanian, proses produksi, pemasaran dan kebijakan penunjang itu bisa kita atur nanti ketika desa sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi”, Imbuh Mulia Jaya menambahkan. (HBS)