Media Jurnalisme yang memegang, mengembangkan dan menjalankan Prinsip Jurnalisme Ilmiah

AkademicaNews

AKADEMICANEWS

Bungo, AkademicaNews.com, PKKMB UMB 2023 telah selesai dilaksanakan dan secara resmi ditutup langsung oleh Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Ir. Supriyono di Gedung 1 Sungai Binjai, Sabtu (16/9/2023).

Penutupan PKKMB 2023 dihadiri Yayasan, para Wakil Rektor, para Dekan, staff, Panitia PKKMB 2023 dan seluruh mahasiswa baru.

Dr. Ir. Supriyono pada penutupan mememberikan motivasi kepada seluruh mahasiswa baru yang telah mengikuti PKKMB Maba 2023 untuk kuliah dengan sebaik-baiknya.

“Selesai PKKMB ini, kalian semua anak-anak kami telah resmi menjadi Mahasiswa Universitas Muara Bungo. Saya minta, kalian semua untuk memanfaatkan kesempatan kuliah dengan bersungguh-sungguh. Kuliahlah sampai kalian semua selesai dan menjadi sarjana,” katanya.

Rektor bersyukur pelaksanaan PKKMB UMB 2023 yang diikuti 253 mahasiswa baru berjalan lancar tanpa halangan apa pun.

“Syukur Alhamdullah kegiatan PKKMB telah kita lewati tanpa halangan apapun. Kita telah memberi materi yang bermanfaat bagi kalian semua. Dengan mengucapkan Syukur Alhamdulillah, kita menutup PKKMB UMB 2023,” ujarnya.

Supriyono juga memberi pesan kepada seluruh Mahasiswa Baru agar mengajak saudara dan teman-teman untuk berkuliah di UMB. Ia mengingatkan bahwa gelombang penerimaan Mahasiswa Baru telah dibuka.

"Jangan lupa kepada semua anak-anak kami, ajaklah saudara, teman dan kerabat untuk kuliah di UMB. Tidak perlu ragu-ragu lagi, sebab UMB membuka gelombang ketiga dan akan kita laksanakan PKKMB di tahun depan". Ingat Rektor.

Ketua Panitia PKKMB UMB 2023, Dedi Epriadi, S.Sos., M.Si, mengatakan kegiatan PKKMB yang telah berlangsung tersebut merupakan sarana perkenalan masa transisi dari SLTA menjadi mahasiswa.

“Di dalam kegiatan PKKMB UMB 2023 berisi materi perkenalan kehidupan dunia kampus dengan dibimbing kakak-kakak panitia agar mengenal bagaimana kehidupan kampus UMB,” ucapnya.

Dedi Epriadi memaparkan bahwa materi-materi yang telah diberikan kepada mahasiswa baru, di antaranya tentang Akademik dari Wakil Rektor, Wawasan Kebangsaan dari Kodim 0416 BUTE, Polres Bungo dan lain-lain.

“Kami ucapkan selamat menjadi Mahasiswa Universitas Muara Bungo kepada adik-adik, semoga menjadi intelektual-intelektual yang berguna bagi keluaraga dan masyarakat,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, Universitas Muara Bungo (UMB) menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) sejak Kamis, (14/09/2023). Pembukaan dilakukan di Gedung 2 UMB, Kelurahan Cadika.

Sebanyak 253 mahasiswa mengikuti PKKMB UMB 2023 dan digelar secara selama tiga hari, 14-16 Septemnber 2023.

“PKKMB ini merupakan wahana untuk memperkenalkan mahasiswa dengan kampus dan juga menyiapkan mahasiswa baru dalam transisi sebagai mahasiswa yang mandiri. Selain itu juga untuk mempercepat adaptasi mahasiswa baru dengan lingkungan kampus,” tambah Dedi Epriadi.

Beberapa materi yang diberikan selama pelaksanaan PKKMB, seperti implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pemahaman tentang Kebangsaaan, akademik dan teknologi digital dan revolusi industri 4.0.

“Selain itu ada juga materi-materi muatan lokal yang penting sesuai kebutuhan mahasiswa, pendidikan antikorupsi, sistem informasi akademik, dan lainnya,” Ungkapnya.

Hasil pantauan tim akademicanews, PKKMB UMB 2023 yang digelar selama tiga hari dihadiri seluruh mahasiswa baru dari 7 Fakultas dan 11 Program Studi. Beragamnya pilihan bidang keilmuan yang terdapat di Universitas Muara Bungo, membuat calon mahasiwa-mahasiswa dari berbagai daerah seperti, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kepulauan Riau kian berminat untuk mendaftar ke UMB.

Hal itu pernah di sampaikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri UMB, H. Andriansyah, bahwa beragamnya bidang keilmuan yang terdapat di UMB selaras dengan kebutuhan daerah saat ini. 

“Daerah seperti Kabupaten Bungo merupakan daerah yang sedang gencar-gencarnya dalam pembangunan. Ada beberapa daerah sekitaran yang berdekatan dengan Kabupaten Bungo dengan kondisi yang sama. Baik dari Geografisnya, Pembangunannya, Ekonominya. Apa yang dibutuhkan daerah saat ini tentu lulusan-lulusan yang memiliki bidang keilmuan sesuai apa yang dibutuhkan daerah tersebut. UMB memiliki ragam disiplin ilmu, dari Pertanian, Perikanan, Teknik Sipil dan Pembangunan, Hukum, Sosial Politik, dan lain-lainya” ujar H. Andriansyah. (HBS)

Hermanto BS

Beragamnya pilihan bidang keilmuan yang terdapat di Universitas Muara Bungo, membuat calon mahasiwa-mahasiswa dari berbagai daerah seperti, Sumatera Barat, Jamb

Kilas Balik PKKMB UMB 2023, Siap-Siap Gelombang 3 Penerimaan Mahasiswa Baru Dibuka

Bungo, AkademicaNews.com, Budaya adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan, mengajarkan kita akan warisan yang berharga untuk membentuk identitas kita yang unik. Diperlukan kesanggupan generasi muda dalam proses pelestariannya.

Drama mengajarkan bahwa hidup bukanlah sekadar akhir yang dicapai, tetapi perjalanan yang penuh dengan babak baru yang menantang, menghadirkan kesempatan untuk tumbuh dan berubah

Hal itu yang kini tengah dilakukan Fakultas Bahasa Universitas Muara Bungo pada Jum’at (15/09/2023) dengan mengadakan persiapan panggung Drama on Stage di Gedung A Sungai Binjai.

Sebelumnya, ketika pandemi COVID-19 melanda dunia, kehidupan sebagian besar orang berubah drastis. Mahasiswa Fakultas Bahasa Universitas Muara Bungo, tidak luput dari dampaknya. Di Fakultas Bahasa, Drama (Teater) adalah inti antara akademik dan kreatifitas. Sejak berdirinya UMB, Drama On Stage menjadi bagian penting, menjadi mata kuliah wajib sastra. Dari berbagai penampilan darama dan teater Fakultas Bahasa di tingkat Kabupaten hingga Provinsi selalu mengalirkan semangat pada geliat seni dan budaya.

Tiga tahun bukanlah waktu sebentar, dan selama itu panggung drama Fakultas Bahasa menjadi gelap dan senyap. Drama dan Teater dihentikan, para mahasiswa Bahasa harus menghadapi masa kevakuman yang tidak terduga. Terjebak dalam situasi sulit, kehilangan ruang.

Ketika pandemi mulai mereda, Para dosen Fakultas Bahasa mulai menyusun kembali mata kuliah Drama On Stage dan mahasiswa segera mengenal dan merasakan panggung fisik.

Remi Fitriani, SS., M.Hum, Dosen pengampu mata kuliah Drama On Stage dipercaya memberi materi-materi kuliah Drama. Memotivasi para mahasiwa yang terlahir dari keadaan sulit bertahun-tahun melakukan persiapan yang dilakukan berbulan-bulan. 

Kini, di masa kegiatan PKKMB UMB 2023, Mahasiswa Fakultas Bahasa berkesempatan melakukan pertujukan mata kuliah program studi sastra inggris di hadapan Sekitar 200 orang lebih penonton yang hadir dari kalangan mahasiswa baru UMB dam berbagai Fakultas dan Program Studi.

Drama On Stage datang kembali, setelah hilang beberapa tahun silam. Banyak sekali karya yang telah dilahirkan dari rahim Fakultas Bahasa, banyak mahasiwa, pelaku seni, penikmat sastra merasakan semangat teater, dan penampilan Mahasiwa disambut hangat oleh penonton yang menyaksikannya dari berbagai kalangan.

Saat tim Akademica News berkunjung ke Fakultas Bahasa, terlihat Ketua Panitia PKKMB, Dedi Epriadi, S.Sos., M.Si memberi dukungan dan semangat kepada Dosen dan Mahasiswa Fakultas Bahasa. 

Dedi Epriadi menyampaikan apresiasi dengan diadakannya kegiatan menonton Drama On Stage di hari terakhir PKKMB UMB. Dedi menyambut baik, sebab kegiatan tersebut dapat memberikan pembelajaran kepada para Mahasiswa baru dan anggota UKM.

Perjuangan Fakultas Bahasa adalah contoh nyata bagaimana cinta dapat menginspirasi kita untuk mengatasi rintangan apapun. Pandemi COVID-19 memaksa Fakultas Bahasa untuk belajar bangkit dan terbentuk, dengan tekad dan semangat, mereka berhasil kembali dalam Drama On Stage berjudul "MOM" ke panggung sastra, membuktikan bahwa seni adalah kekuatan yang tak tergoyahkan yang dapat memberikan cahaya di tengah-tengah kegelapan.

Penulis: Hermanto Barry. (Redaksi)

Tiga tahun bukanlah waktu sebentar, dan selama itu panggung drama Fakultas Bahasa menjadi gelap dan senyap. Drama dan Teater dihentikan, para mahasiswa Bahasa h

Tiga Tahun Vakum, Drama on Stage Fakultas Bahasa UMB Kembali dengan “MOM" di PKKMB 2023

BUNGO, AKADEMICANEWS.COM, Program perguruan tinggi Universitas Muara Bungo (UMB) untuk memperkenalkan mahasiswa baru dengan lingkungan kampusnya agar lebih siap untuk menjalani kegiatan perkuliahan, telah berjalan sejak Kamis, (14/09/2023).

Pembukaan kegiatan PKKMB 2023 dihadiri Jajaran Yayasasan seperti, Dewan Pendiri, H. Zulfikar Achmad dan Dewan Pembina Yayasan. Selain itu jajaran Rektorat UMB yang hadir diantaranya, Rektor UMB, Dr. Ir. Supriyono, Wakil Rektor 1, Subagiono, SP., MP, Wakil Rektor 2, Eryasi Daryati, dan Wakil Rektor 3, Dr. Khairun A Roni. 

Bupati Bungo yang diwakili Wakil Bupati Safrudin Dwi Aprianto juga tampak hadir dalam upacara pembukaan PKKMB UMB mewakili pihak Pemerintah Kabupaten Bungo.

Kegiatan pengenalan kehidupan bagi mahasiswa baru UMB lebih menanamkan materi-materi kegiatan memiliki tujuan yang bermanfaat bagi mahasiswa baru agar mahasiswa baru yang belajar di UMB mampu melewati proses transisi dari remaja akhir ke manusia dewasa yang mandiri.

Ketua Panitia PKKMB UMB 2023, Dedi Epriadi, S. Sos., M.Si pada laporan pembukaan kegiatan menyampaikan bahwa, tujuan utama dari kegiatan ini adalah membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan kampus. Khususnya pengenalan sarana dan prasarana kampus serta sistem pendidikan di perguruan tinggi.

"PKKMB UMB ini merupakan momentum untuk menanamkan program-program gerakan revolusi mental. Dari program yang terdapat di dalam PKKMB ini semoga dapat melahirkan generasi penerus yang religius, nasionalis, mandiri, bergotong royong, dan berintegritas", Ujarnya Dedi.

Kepala Bidang Pengabdian LPPM UMB ini juga memaparkan bahwa PKKMB diharapkan dapat mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan kampus dan sistem pendidikan di perguruan tinggi. 

"Dari kegiatan ini, para Mahasiswa baru dapat menempuh pendidikan sebagai mahasiswa secara maksimal dan fokus pembinaan gerakan nasional revolusi mental: Indonesia melayani, bersih, tertib, mandiri, dan bersatu melalui nilai-nilai gotong royong, etos kerja dan integritas". Dedi menegaskan.

Selain itu, ketua panitia juga menjelaskan rangkaian kegiatan PKKMB yang berlangsung  selama tiga hari ini, yaitu pembekalan dari pemateri penting kampus, Orientasi Kehidupan Kampus, pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa, hingga pengenalan sistem akademik universitas dan fakultas.

PKKMB UMB 2023 memiliki fokus kegiatan dan materi berdasarkan Pedoman PKKMB yang diterbitkan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti Kemdikbudristek diantaranya, Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara.

Rektor UMB, Dr. Ir. Supriyono, dalam sambutannya menambahkan bahwa PKKMB UMB mengedukasi para Mahasiswa baru untuk memahmi sistem pendidikan tinggi.

Hal itu terlihat dari rangkaian materi PKKMB yang di susun terdapat materi pengenalan sistem pendidikan tinggi.

"PKKMB ini juga proses Pembentukan karakter mahasiswa yang menghargai kemanusiaan dan membangun kesadaran mahasiswa. Seperti, Pengenalan organisasi kemahasiswaan dan kegiatan kemahasiswaan yang mencakup penalaran dan minat bakat", Ucap Rektor.

Disamping itu, wakil Bupati Bungo, Safrudin Dwi Aprianto juga menyampaikan kepada segenap Mahasiswa baru UMB terkait fenomena Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri dan Society.

Wakil Bupati yang akrab dipanggil Apri ini memaparkan, Perguruan tinggi di era digital dan revolusi teknologi adalah tempat di mana tradisi bertemu dengan inovasi. Asimilasi nilai-nilai inti pendidikan dan teknologi harus melebur untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi pemimpin masa depan yang kompeten dalam menghadapi tantangan global yang terus berubah.

Apri juga mengapresiasi bahwa UMB dapat mengikuti adaptasi dan inovasi agar UMB terus menjadi pusat pengetahuan dan pembelajaran yang relevan dalam era digital ini. (HBS)

PKKMB UMB ini merupakan momentum untuk menanamkan program-program gerakan revolusi mental. Dari program yang terdapat di dalam PKKMB ini semoga dapat melahirkan

PKKMB UMB 2023, Fokus Orientasi Kehidupan Berbangsa Hingga Era Digital dan Revolusi Industri 4.0

BUNGO-AKADEMICANEWS.COM, Ratusan Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muara Bungo (UMB) mengikuti kegiatan Pawai Pra-Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Rabu, (13/09/2023).

Pawai Pra-PKKMB dilepas langsung oleh Rektor UMB, Dr. Ir. Supriyoni didampingi Wakil Rektor I, Subagiono, S.P., M.P, Wakil Rektor 2, Eryasi Daryati, Wakil Rektor 3, Dr. Khairun A Roni bersama Ketua Panitia PKKMB, Dedi Epriyadi, S.Sos., M.Si.

Dedi Epriyadi, S.Sos., M.Si mengatakan PKKMB UMB merupakan tombak penting untuk mahasiswa baru, karena kegiatan PKKMB merupakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

“Pawai Pra-PKKMB ini merupakan yang pertama kita lakukan, adapun kita mengangkat tema 'Pakaian Melayu Jambi'. Selain meningkatkan cinta budaya daerah juga bisa sebagai ajang promosi. Pawai ini juga bertujuan mempererat silaturahmi atara Mahasiswa Baru dengan para keluarga besar civitas akademika UMB. PKKMB ini merupakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi,” ujar Dedi Epriyadi kepada akademicanews.

Kegiatan yang wajib diikuti oleh mahasiswa baru tersebut, resmi digelar di Gedung UMB Kampus I dan 2, selama tiga hari, Kamis hingga Sabtu (14-16/09/2023) .

Sementara itu, Rektor UMB, Dr. Ir. Supriyono, saat berbincang santai mengatakan bahwa Rektorat memberi dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan pawai Pra-PKKMB yang di gagas Panitia tahun ini hingga PKKMB selesai.

“Bagus, kita sangat mendukung kegiatan Pra-PKKMB hingga PKKMB tahun ini. Dari PKKMB anak-anak kita akan diberikan informasi tentang kampus Universitas Muara Bungo dan tentang kebijakan-kebijakan pendidikan di era MBKM di tahun ini,” tuturnya. (HBS)

Ratusan Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muara Bungo (UMB) mengikuti kegiatan Pawai Pra-Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Bar

Ratusan Maba Universitas Muara Bungo ikuti Pawai Pra-PKKMB 2023

Bungo, Akademicanews.com - Universitas Muara Bungo (UMB) kembali berperan aktif untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tingginya, kali ini dalam memperkuat peran koperasi melalui program pembinaan Koperasi Unit Desa (KUD).

UMB akan bekerjasama dengan KUD di Kabupaten Bungo, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas koperasi handal yang memiliki daya saing di wilayah tersebut.

Kerjasama dengan KUD merupakan bagian dari upaya UMB untuk mendukung pembangunan ekonomi lokal serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat desa dalam mencapai kemandirian ekonomi. 

Dengan melibatkan akademisi-akademisi diberbagai Fakultas, UMB akan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada anggota KUD dalam berbagai aspek, seperti manajemen koperasi, pemilihan bibit, pemasaran, dan keuangan.

Rektor UMB, Dr. Ir. Supriyono melalui Wakil Rektor 1, Subagiono, SP.,MP ketika diwawancarai menyampaikan bahwa program ini merupakan gagasan dan inisiatif ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, H. Andriansyah yang merasa bahwa koperasi di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dan Kecamatan Pelayang menjadi koperasi yang handal.

"Saya sangat termotivasi dengan program yang positif ini. Dimana awalnya ini merupakan inisiatif dari Ketua Yayasan yang berpikir bagaimana menjadikan koperasi di Kecamatan Limbur dan Pelayang bisa menjadi koperasi-koperasi yang handal", Ujar Subagiono.

Ia juga menjelaskan bahwa fokus program ini yakni, Koperasi di Limbur Lubuk Mengkuang dan Pelayang kini masuk dalam tahap Replanting (Peremajaan Tanaman Sawit) dan membutuhkan bantuan serta dampingan dari UMB.

"Mengingat koperasi di Limbur Lubuk Mengkuang dan Pelayang sedang masuk ke tahap Replanting tentu membutuhkan pendampingan dan binaan dari UMB. Terutama pembinaan bagaimana proses untuk mendapatkan bibit unggul dan juga proses Replanting itu sendiri. UMB akan berupaya mendapatkan hibah-hibah dari Pemerintah, karena proses Replanting ini membutuhkan dana yang cukup besar", Jelasnya.

Seperti yang telah diketahui, untuk mendorong Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) cepat terealisasi, pada Februari 2022 lalu telah dikeluarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 3 Tahun 2022. Peraturan ini berisi tentang pengembangan sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, peremajaan, serta sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit.

Peraturan Menteri Pertanian tersebut juga dapat mencakup bantuan yang diberikan kepada petani atau perusahaan kelapa sawit yang melakukan replanting. Hal ini bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif dalam program replanting dan memberikan dorongan finansial untuk penggantian kebun kelapa sawit yang sudah tua.

Selain itu, persyaratan bibit yang digunakan juga diatur dalam Peraturan Menteri untuk Replanting kelapa sawit. Bibit yang digunakan haruslah berkualitas tinggi, memiliki genetika unggul, dan tahan terhadap penyakit serta hama yang umum menyerang kelapa sawit.

"Nanti Universitas Muara Bungo bersama Koperasi Unit Desa akan menegoisasi pihak Perusahaan untk mendapatkan rekomendasi pembelian bibit. Jadi pihak perusahaan ini tidak mau membeli bibit sembarangan, dan bibit yang dipilih itu betul-betul bibit unggul yang sudah mendapat rekomendasi. Jadi nanti UMB akan mengajukan rekomendasi dan menjadi pelaksana pembibitannya", Ungkap Wakil Rektor 1.

Melalui pembinaan KUD, Universitas Muara Bungo berkomitmen memberikan kontribusi dalam pemberdayaan koperasi di Kabupaten Bungo. 

Rektor UMB menyampaikan bahwa harapan Yayasan, program dapat berkembang dan memberikan manfaat besar bagi KUD serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Desa-desa.(HBS)

 UMB akan memberikan pendampingan dan pelatihan kepada anggota KUD dalam berbagai aspek, seperti manajemen koperasi, pemilihan bibit, pemasaran, dan keuangan.

Perkuat Peran Koperasi, Universitas Muara Bungo Bantu KUD Dalam Program Replanting

JAMBI, AKADEMICANEWS.COM – Mahasiswa Universitas Muara Bungo (UMB) berhasil menorehkan prestasi gemilang pada Pekan Olahraga Provinsi XXIII Jambi 2023, Jumat (11/07/2023).

Dua Mahasiswa yang tergabung dalam cabang olahraga Muaythai tersebut yakni Mutiara Kumala Sari, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Erik Epandra, Mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Agribisnis.

Mutiara Kumalasari berhasil unggul pada babak final mengalahkan atlet Muaythai dari Kerinci pada kelas senior 60 Kilogram, dan Erik Epandra berhasil menjadi juara pada nomor 54 kilogram.

Rendhi Zilfiando, ketika dihubungi tim akademicanews via telepon seluler, menyampaikan rasa syukurnya atas raihan prestasi yang luar biasa tersebut.

"Alhamdulillah, ini merupakan buah kerja keras dan juga doa dari semuanya, Mahasiswa kita dari Universitas Muara Bungo bisa memberikan medali Emas pada cabor Muaythai", Ujar Rendhi kepada Akadademica News.

Pria yang menjabat sebagai Bendahara Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo ini menjelaskan, bahwa atlet Muaythai ini merupakan atlet aktif di Akademi Muaythai Siberugo Bungo dan UKM olahraga Muaythai UMB.

"Atlet kita ini adalah atlet UMB aktif. Saya juga punya Akademi Muaythai bernama Siberugo dan juga UMB saat ini sudah memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Muaythainya. Kita bersyukur atas dua atlet putra dan putri kita ini dari Fakultas Pertanian dan Fakultas Perikanan mampu menorehkan prestasi gemilang untuk UMB", Kata Pria yang dipanggil Pak Ando ini.

Ia juga mengatakan bahwa ada mahasiswa UMB yang terlibat pada cabor-cabor lainnya seperti cabor karate yang berpeluang meraih medali dan cabor arum jeram.

"Kita juga memiliki Mahasiswa UMB pada cabor-cabor lainnya seperti karate yang mudah-mudahan berpeluang meraih medali, kita doakan bisa Emas", Ucapnya.

Kebahagian dan kebanggaan Ando terpancar ketika mendampingi dan memberi dukungan langsung di gelanggang Poprov ketika dua atlet terbaik UMB ini merengkuh kemenangan hingga Emas tersarung di leher mereka.

"Jujur, saya sangat bahagia dan bangga dengan atlet kita. Erik yang sudah saya bina dari awal, saya suport dari awal dan sebelum pertandingan kemarin saya komitmen berdua dengan Erik-saya akan tonton. Dan saya terharu, ketika di gelanggang itu kemenangan bisa di raih. Saya menangis dan dia juga menangis, karena tahu bagaimana perjuangan dari awal", Katanya dengan suara bergetar.

Pria yang juga merupakan atlet Softball terbaik Nasional yang juga telah banyak mengalungkan medali ini berharap, dengan raihan prestasi dari atlet-atlet berbakat ini, Yayasan akan terus memberi dukungan penuh.

"Yang jelas, Mahasiswa berprestasi saya akan suport. Sudah seharusnya seperti itu, dukungan dari banyak pihak. Kami dari Yayasan akan mebahas di pertemuan Yayasan. Ya, kita harus apresiasi dan beri penghargaan, minimal bonuslah. Karena ini telah mengharumkan nama UMB, apalagi nanti akan ada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) yang kemungkinan akan digelar di Provinsi Jambi juga. Dan ini setara Nasional, seperti PON. Jadi kita akan terus mengirimkan atlet-atlet UMB ketingkat berikutnya secara berkesinambungan. Semoga adanya apresiasi ini dapat mebantu mereka terus memacu motivasi dan spirit bertanding kedepannya", Jelas Ando.

Disamping itu, dua atlet Muaythai peraih emas ketika juga di hubungi Akademica News mengungkapkan kebahagian yang tak terbendung. 

Mutiara mengucapkan rasa syukur atas prestasi yang baru saja ia raih. Medali tersebut ia persembahkan kepada keluarga, sahabat dan juga almamaternya yakni Universitas Muara Bungo.

"Senang sekali dan bersyukur, dan saya sampaikan terimakasih kepada semua yang ikut mendukung, keluarga, teman-teman dan Universitas Muara Bungo" ungkap Mutiara.

Mahasiswi yang mengambil Program Studi Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan ini juga mengutarakan rasa terimakasihnya kepada Rendhi Zilfiando yang telah datang langsung memberi dukungan kepadanya.

Pun takkalah bahagianya juga yang dirasakan Erik Epandra. Ia menceritakan proses panjang kala persiapan Poprov belum berlangsung. Mahasiswa Program Studi Agribisnis ini mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas dukungan yang diberikan Bendahara Yayasan tersebut. 

"Saya berterimakasih kepada semua pihak di UMB, terutama Yayasan. Semoga apa yang kita raih ini menjadi motivasi untuk semua atlet-atlet berbakat di UMB. Apapun penghargaan dan apresiasi Yayasan yang diberikan kepada kami, kami akan bersyukur dan menerimanya", Ungkap Erik.

Berikut ini pesan kedua atlet terbaik UMB ini, usai perbincangan singkat Akademica News melalui Via Chat WhatsApp.

Selain itu, Dekan Fakultas Perikanan, Rini Hertati, juga turut memberi ucapan selamat dan merasa bahagia. Saat dihubungi, Ia mengatakan bahwa Fakultas Perikanan dan Pertanian begitu mendukung Mahasiswa berbakat mengikuti kejuaraan Poprov.

"Pengiriman atlet Muaythai dari Fakultas Perikanan pada ajang olahraga terbesar di Provinsi Jambi ini merupakan wujud partisipasi Fakultas di UMB. Perguruan tinggi tak hanya menjadi ruang pembelajaran dan penelitian, namun juga sebagai lembaga yang mendukung tumbuh dan berkembangnya prestasi lain seperti dunia olahraga", Kata Rini.

Ia juga mengungkapkan bahwa peraihan Medali Emas ini merupakan prestasi yang membawa kebanggaan untuk UMB.

"Senang sekali dan bangga, Mahasiswa kita mengharumkan nama Kampus. Saya juga sudah berkordinasi dengan pihak Fakultas untuk memberikan ucapan selamat melalui media. Ini luarbiasa Mas, kita akan menyambut mereka", Ujarnya.

Mendengar bahwasanya Bendahara Yayasan turut meberikan dukungan langsung kepada para Mahasiswa tersebut dan akan memberika apresiasi ketika mereka tiba, Ia menyampaikan rasa terimakasih.

"Yayasan kita saat ini adalah orang-orang terbaik. Sangat terasa sekali tingginya kepedulian dan dukungan besar Yayasan. Ini akan menjadi penyemangat para Mahasiswa yang berbakat untuk terus berprestasi membawa nama UMB. Saya sangat berterimakasih kepada Yayasan", Imbuhnya.

Hal yang sama juga turut disampaikan Dekan Pertanian, Setiono, SP.,MP yang turut memberikan ucapan selamat. Setiono mengatakan bahwa ada dua Mahasiswa dari Fakultas Pertanian yang meraih Medali Emas yakni Erik Epandra pada cabor Muaythai dan Andriansah pada cabor Arung Jeram.

"Selamat untuk Mahasiswa kita Erik dan rekannya, selain itu ada juga Mahasiwa Fakultas Pertanian atas nama Andriansah yang juga meraih Emas pada Arung Jeram. Keduanya Prodi Agribisnis. Semoga prestasi ini dapat menjadi motivasi Mahasiswa lainnya untuk dapat meraih prestasi sesuai dengan Minat dan Bakat yang dimilikinya," Ujar Setiono.

Ia juga mengutarakan bahwa, apa yang telah diraih atlet-atlet Mahasiwa UMB merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Para atlet telah mampu menunjukkan kemampuan terbaik mereka di berbagai cabang olahraga. Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi lembaga kampus.

Menurutnya, prestasi yang ditoreh saat ini merupakan bukti dari kualitas pendidikan yang diberikan oleh UMB. Tidak hanya fokus pada aspek akademik, namun juga membuka ruang untuk mahasiswa mengembangkan dan mendalami aspek non-akademik seperti olahraga.

“Hal ini menjadi salah satu hasil dari upaya yang terus kami lakukan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas, baik dari segi akademik maupun non-akademik seperti olahraga. Sebagai bentuk apreasi kita terhadap prestasi para atlet, kita akan menyambut kedangan mereka dan akan memberikan penghargaan dan apresiasi bagi atlet mahasiswa peraih medali. Semoga ini dapat memacu mahasiswa untuk terus mengembangkan kemampuan diri mereka dalam meraih prestasi", Jelasnya. (HBS)

Sumber Foto WhatsApps:&nbsp;Rendhi Zilfiando,&nbsp;Setiono,&nbsp;Mutiara Kumala Sari

Dua Mahasiswa yang tergabung dalam cabang olahraga Muaythai tersebut yakni Mutiara Kumala Sari, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Erik Epandra, Mahasiswa Fakulta

Mahasiswa Universitas Muara Bungo Raih Emas Cabor Muaythai dan Arung Jeram Porprov Jambi 2023

BUNGO, akademicanews.com-Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah momen yang sakral didalam Islam di mana umat Muslim di seluruh dunia berkumpul untuk merayakan pengorbanan Nabi Ibrahim menguji kesetiaannya kepada Allah.

Berkurban menjadi salah satu aspek utama dari perayaan ini. Namun, lebih dari sekadar tindakan menyembelih hewan, berkurban untuk cinta memperlihatkan kedalaman kasih sayang dan pengorbanan yang mewarnai hubungan antara manusia dan Tuhan, serta manusia sesama manusia.

Penulis Akademica News menggali cerita tentang bagaimana berkurban di Hari Raya Idul Adha merupakan simbol cinta mendalam pada sang Pencipta. 

Berkurban menjadi wujud dari pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Berkurban tanda cinta melibatkan kesadaran lebih tinggi akan kepedulian dan kebutuhan orang-orang di sekitar kita.

Melalui refleksi Kurban, umat Muslim dengan sukarela menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Tindakan ini cerminan kepedulian dan empati yang mendalam terhadap saudara-saudara seiman dan sesama manusia.

RAMADRIAN PRASETYO: BERKURBAN MENGUATKAN IKATAN SILATURAHMI DAN KEKOMPAKAN

Seperti yang disampaikan Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, Ramadrian Prasetyo saat diwawancara Akademica News, Ia bersyukur karena Yayasan dan UMB dapat melaksanakan Idul Adha dengan berkurban.

“Alhamdulillah, Semoga pelaksanaan kurban ini membawa keberkahan, semangat dan kekompakan kepada keluarga besar YPPMB dan UMB untuk memajukan kampus". Ujar Ramadrian.

Idul Adha menjadi momen penting bagi Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, UMB dan masyarakat. Dihari raya Kurban ini mereka dapat berkumpul, saling bermaafan, dan memperkuat ikatan silaturahmi. 

Berkurban tanda cinta kepada Allah ini melibatkan seluruh keluarga besar Yayasan dan Universitas dari Dosen, Karyawan dan warga sekitar kampus, bersama-sama menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban.

Dewan Pembina Yayasan menyampaikan makna hakikat berkurban adalah simbol bahwa hidup ini penuh dengan pengorbanan. Pengorbanan dalam hal ini adalah baik jiwa, raga, ataupun harta benda. 

Selain membuktikan cinta kita, juga menunjukkan kedisiplinan dalam bekerja, berusaha, dalam kehidupan sosial dan dalam lingkungan kerja khususnya di Universitas Muara Bungo.

Tentu momen ini bukan hanya sukacita perayaan semata, melainkan juga membangun kebersamaan, rasa kekeluargaan, dan saling mencintai. 

Dengan berbagi daging kurban kepada Dosen, karyawan, warga dan orang-orang yang membutuhkan, tentu terjalin kerja sama sosial memperkuat persaudaraan dan kesatuan.

REKTOR UMB: PENGORBANAN SEBAGAI BUKTI CINTA KEPADA ALLAH, CINTA KEPADA SESAMA MANUSIA

Berkurban bukti cinta kepada Allah dan kepada sesama manusia melibatkan pengorbanan tulus dan kesetiaan yang tak tergoyahkan kepada Yang Maha Kuasa. 

Seperti yang tergambar dari kisah Nabi Ibrahim, berkurban adalah bentuk ujian iman dan pengorbanan yang mendalam.

Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Ir. Supriyono mengingatkan bahwa perlu meneladani Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putra tercintanya sendiri, sebagai bukti kesetiaan kepada Allah.

Supriyono menyampaikan bahwa tindakan Nabi Ibrahim mengajarkan bahwa cinta sejati adalah tentang memberikan yang terbaik untuk orang-orang yang kita cintai, bahkan jika itu melibatkan pengorbanan pribadi yang besar.

"Seperti tema Kurban kita, 'Bukti Cinta Kepada Allah', yang kita teladani Nabi Ibrahim rela dan ikhlas mengorbankan anaknya demi cintanya Kepada Allah. Ketika diminta menyembelih putranya yakni Ismail, Nabi Ibrahim dengan ikhlas melaksanakan perintah tersebut yang kemudian diganti dengan domba. Dari Riwayat Nabi ini, pelaksanaan Kurban Yayasan dan UMB ini merupakan bukti kita cinta kepada Allah dan cinta kita kepada dosen, karyawan dan warga", Terang Supriyono.

Ujian Iman tertinggi Nabi Ibrahim, merupakan momentum pembuktian cinta sejatinya kepada Sang Pencipta melebihi jiwa raganya. Keikhlasan yang dimiliki Nabi Ibrahim menyadarkan manusia bahwa segala sesuatu adalah titipan.

Makna penting lain tersirat dari kisah Nabi Ibrahim adalah bukan hanya putranya, tetapi rasa kepemilikannya terhadap Ismail.

Supriyono menekankan, berkurban untuk cinta Universitas Muara Bungo pada Hari Raya Idul Adha merupakan ekspresi kasih sayang yang mendalam kepada Tuhan, keluarga, dan sesama manusia.(HBS)

Penulis Akademica News menggali cerita tentang bagaimana berkurban di Hari Raya Idul Adha merupakan simbol cinta mendalam pada yang sang Pencipta. 

MELIHAT MOMEN KURBAN YPMMB-UMB, IDUL ADHA SEBAGAI WUJUD CINTA DAN KASIH SAYANG

BUNGO, akademicanews.com-Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo dan Universitas Muara Bungo (UMB) merayakan Idul Adha 1444 Hijriyah dengan melaksanakan penyembelihan hewan kurban di lapangan Kampus Rektorat Kampus 2 Kelurahan Cadika, Kelurahan Rimbo Tengah, Jumat (30/06/2023).

Penyembelihan kurban pada hari kedua setelah hari raya tesebut, mengusung tema “Kurban Bukti Tanda Cinta, Cinta Allah, Cinta Sesama”. Penyembelihan dua ekor sapi kurban diikuti masyarakat sekitar kampus dan civitas akademika, baik jajaran pimpinan Rektorat, pihak Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, ketua lembaga, dekan, dosen, maupun para mahasiswa.

Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, Ramadrian Prasetyo saat diwawancara Akademica News menyampaikan rasa syukur karena Yayasan dan Kampus UMB dapat melaksanakan Idul Adha dengan berkurban dua ekor sapi.

“Alhamdulillah, untuk tahun ini Yayasan dan Kampus dapat melaksanakan kurban dua ekor sapi. Kurban ini dapat terlaksana atas musyawarah dan pendapat orang tua-orang tua kita di Yayasan, dimana satu ekor sapi dari Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo (YPMMB) dan satu ekor sapi lagi dari Rektorat serta Kampus Universitas Muara Bungo. Semoga pelaksanaan kurban ini membawa keberkahan, semangat dan kekompakan kepada keluarga besar YPMMB dan UMB untuk memajukan kampus". Ujar Ramadrian.

Ramadrian mengungkapkan melalui kegiatan kurban ini dapat terjalin silaturahmi lebih kuat dengan komitmen dan kerja keras bersama yang terjalin dengan pemangku kebijakan membuat Yayasan yakin bahwa UMB akan menjadi Universitas terbesar di wilayah Jambi Barat.

"Semoga dari berkurban di Idul Adha ini ada keberkahan yang kita dapat. Kerjasama yang semakin baik, karena kita yakin Universitas Muara Bungo ini akan menjadi Universitas terbesar di wilayah Jambi Barat. UMB ini adalah mutiara yang tersimpan, mari kita jaga bersama-sama", Jelasnya.

Pria yang akrab disapa Pak Rian ini menerikan pesan spesial kepada Rektor, dimana momen pelaksanaan kurban ini bertepatan dengan hari lahir Rektor Universitas Muara Bungo, Dr. Ir. Supriyono.

"Oh iya, hari ini juga spesial dimana momen Kurban kita ini bertepatan ulang tahun Rektor. Selamat untuk Rektor semoga diberikan kesehatan dan terimakasih sudah begitu tanggap mengenai program Yayasan dan pelaksanaan kegiatan ini. Juga para Wakil rektor, Dosen, Karyawan serta segenap Civitas Akademika UMB. Luar biasa tahun ini, semuanya selalu kompak. Kami atas nama Yayasan terus berkomunikasi, dari dewan pengawas, orang tua kami di Yayasan, Alhamdulillah akan selalu memberi saran dan dukungan kapanpun", Imbuh Rian.

BERKURBAN, BUKTI CINTA KEPADA ALLAH, CINTA KEPADA SESAMA

Sementara itu, Rektor Universitas Muara Bungo Dr. Ir. Supriyono, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, karena kebijakan-kebijakan mereka UMB bersama YPMMB bisa bersama-sama melaksanakan Kurban.

"Kita berterimakasih kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan, H. Zulfikar Ahmad dan anggota; Ketua Yayasan, H. Andriansyah; Sekretaris Yayasan, Indra Zulfiansyah; Bendahara Yayasan, H. Rendhi Zilfiando serta anggota Yayasan. Karena kebijakan-kebijakan beliau ini maka kita bisa berkurban", Ujar Rektor.

Dr. Ir. Supriyono menyampaikan bahwa Kurban ini merupakan bukti Cinta kepada Allah. Ia mengajak segenap keluarga besar UMB untuk mengingat bahwa Idul Adha adalah momen penting untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena sejatinya Idul Adha adalah memperingati ujian keimanan paling berat menimpa Nabi Ibrahim dan keluarganya. Supriyono mengajak segenap Civitas Akademika UMB meneladani Nabi Ibrahim dalam hal Cintanya kepada Allah SWT.

"Seperti tema Kurban kita, 'Bukti Cinta Kepada Allah', yang kita teladani Nabi Ibrahim rela dan ikhlas mengorbankan anaknya demi cintanya Kepada Allah. Ketika diminta menyembelih putranya yakni Ismail, Nabi Ibrahim dengan ikhlas melaksanakan perintah tersebut yang kemudian diganti dengan domba. Dari Riwayat Nabi ini, pelaksanaan Kurban YPMMB dan UMB ini merupakan bukti cinta kita kepada Allah dan cinta kita kepada dosen, karyawan dan warga dengan berbagi", Terang Supriyono.

Kurban UMB yang pertama ini diharapkan dapat membawa keberkahan bagi YPMMB, UMB dan warga. Supriyono juga berharap akan ada kegiatan Kurban pada tahun berikutnya.

"Kita harus syukuri bersama Kurban ini. Dosen dan Karyawan harus mengerti dan bersyukur dengan kepemimpinan Yayasan kita, kita berdoa semoga UMB maju dan sejahtera. Seperti slogan dan tekad Kabupaten Bungo untuk maju dan sejahtera". Tambahnya.

Sementara itu, ketua panitia pelaksana Bella Putra melalui sekretaris panitia, Dedi Epriadi, S.Sos.,M.Si menjelaskan bahwa pelaksanaan Kurban yang digagas Yayasan untuk UMB ini dipersiapkan dalam dua minggu bersama 28 orang panitia.

"Kegiatan Kurban ini berawal dari inisiatif Yayasan melalui ketua Yayasan H. Andriansyah untuk melaksanakan Kurban tahun ini dan akan dilakukan setiap tahun. Kita telah mempersiapkan pelaksanaan Kurban selama dua minggu dengan panitia berjumlah 28 orang. Tujuan dari kegiatan ini adalah Ibadah dihari raya Idhul Adha, juga untuk saling berbagi dan bersedekah", Kata Dedi.

Dedi Epriadi memaparkan bahwa sasaran kegiatan Kurban ini adalah seluruh Civitas Akademika Universitas Muara Bungo, Pengurus Yayasan, serta warga sekitar kampus 2 dan Rektorat Kelurahan Cadika hingga warga sekitar kampus 1 Sungai Binjai.

"Jumlah warga yang menerima distribusi daging kurban ini sebanyak 250 orang. Terdiri dari dosen, karyawan, pengurus Yayasan dan warga sekitar kampus. Semoga dari pembagian daging Kurban ini seluruh keluarga besar Yayasan, Kampus, dan warga mendapat keberkahan dan terjalin silaturahmi yang kuat antar sesama", Ujarnya.

Pria yang menjabat sebagai Kepala bidang Pengabdian LPPM UMB ini menjelaskan bahwa kegiatan Kurban Yayasan dan UMB ini juga merupakan bagian dari pengabdian masyarakat dibidang keagamaan.

"Kurban ini juga bentuk pengabdian UMB kepada masyarakat dibidang keagamaan. Insya Allah, ditahun berikutnya akan kita laksanakan lagi dengan jumlah hewan kurban yang akan kita tambah", Tambah Dedi Epriadi.

Kegiatan pemotongan Kurban tersebut, dilanjutkan dengan kegiatan masak bersama para dosen dan karyawan, kemudian makan bersama, lalu ditutup dengan pembagian daging kurban hingga selesai. (HBS)

Pendidikan Mandiri Muara Bungo dan Universitas Muara Bungo (UMB) merayakan Idul Adha 1444 Hijriyah dengan melaksanakan penyembelihan hewan kurban

IDUL ADHA 1444 HIJRIAH, YPMMB UMB BERKURBAN UNTUK DOSEN, KARYAWAN DAN WARGA

BUNGO, AKADEMICANEWS.COM – Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) baru-baru ini telah mengundang Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo (YPMMB) pada kegiatan silaturahmi dewan Asatidz/Asatidzah.

Ketua Yayasan Universitas Muara Bungo, H. Andriansyah beserta rombongan yang terdiri dari Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Mulia Jaya, Kepala Bidang Pengabdian LPPM UMB Dedi Epriadi beserta Tim Media Center Akademica disambut hangat oleh pengurus FKDT berserta para orang tua di MDTA Nurul Falah.

Kehadiran H. Andriansyah ke Dusun Kuning Gading tersebut merupakan inisiatif segenap pengurus FKDT dan Forum Komunikasi Taman Pendidikan Al-Quran Kecamatan Pelepat Ilir untuk membahas permasalahan Madin yang menjadi kegelisahan para warga yang menyekolahkan anak-anak mereka di lembaga pendidikan Non-Formal seperti Madrasah Diniyah. Pasalnya, Ijazah Madin yang diperoleh anak-anak mereka di Madrasah saat ini tidak dapat dipergunakan untuk syarat melanjutkan pendidikan ketingkat berikutnya.

Ketua FKDT Kecamatan Pelepat Ilir, Rosid. R ketika memberikan sambutan mengutarakan kegelisahan seluruh pengurus FKDT dan para orang tua siswa Madrasah. Dengan kucuran air mata, Rosid menceritakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh warga dan orang tua di Pelepat Ilir khawatir pengakuan ijazah Madrasah Diniyah sebagai syarat melanjutkan pendidikan formal. Persoalan ini memunculkan pertanyaan tentang pengakuan dan kesetaraan pendidikan agama dengan pendidikan formal di negara ini.

"Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak siswa yang menyelesaikan pendidikan di Madrasah Diniyah, lembaga pendidikan agama yang berfokus pada pembelajaran Al-Quran dan pendidikan agama Islam. Namun, beberapa dari mereka yang ingin melanjutkan pendidikan menghadapi kendala karena ijazah yang dikeluarkan oleh Madrasah Diniyah mereka tidak secara otomatis diakui oleh institusi pendidikan formal", Ungkap Rosid.

Dari pantauan Tim Akademicanews saat pembahasan persoalan Ijazah Madin tersebut, Meskipun anak-anak meraih prestasi akademik yang baik selama di Madrasah Diniyah, kini dihadapkan pada kenyataan bahwa ijazahnya tidak dapat diterima sebagai syarat masuk ke jenjang pendidikan berikutnya. 

Warga Pelepat Ilir merasa bahwa kebijakan ini tidak adil, sebab Madrasah Diniyah juga merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada siswa.

Masalah pengakuan ijazah Madrasah Diniyah ini memantik kepedulian Andriansyah untuk memikirkan kesetaraan pendidikan agama dengan pendidikan formal. Ia berpendapat bahwa penting untuk mengakui dan memfasilitasi siswa yang menyelesaikan pendidikan agama untuk melanjutkan pendidikan mereka tanpa hambatan. 

"Program pembangunan pendidikan agama itu penting, ini terus dijalankan oleh Ayah saya dulu ketika membangun Kabupaten Bungo. Karena setelah pembangunan fisik, maka perlu juga ada pembangunan "Ghaib" yang perlu juga kita sama-sama pikirkan. Pembangunan Ghaib itu isinya ada di kepala. Di kepala ini adalah semua dasar pembangunan itu, seperti Ilmu Pengetahun tidak bisa dilihat namun bisa kita rasakan melalui etika dan adab yang kita lihat dari anak-anak kita. Tentu contoh itu bukan hanya berasal dari guru, melainkan dasarnya melalui orang tua", Ujar Andriansyah.

Menurut Andriansyah, Ilmu Pengetahuan adalah modal penting mengatasi dan menghadapi berbagai persoalan pelik dalam kehidupan sosial. Tak melulu soal pembangunan fisik, pembangunan Ilmu Pengetahaun dan pendidikan agama adalah dasar pertama membangun peradaban manusia yang baik. Ia menerangkan dari terciptanya peradaban manusia baik, maka akan lahir pemimpin yang baik.

"Poin-poin persoalan Madin yang diberikan ke saya, itu saya bahas bersama dosen-dosen di Universitas Muara Bungo. Perguruan tinggi seperti kami tugasnya adalah meneliti, maka kami ulas dulu peraturan dan undang-undangnya. di PP Nomor 55 Tahun 2007, sebenarnya Ijazah Madin ini telah diakui oleh negara. Namun kurangnya pemahaman orang yang memangku wewenang di Kabupaten Bungo ini sehingga terjadilah Ijazah itu tidak berlaku", Jelas Ketua Yayasan.

Pria yang pernah menjabat sebagai wakil Ketua DPRD Kabupaten Bungo ini beranggapan bahwa, perlu diberikan dorongan dan penjelasan kepada pemangku kebijakan di pemerintah.

"Tidak serta-merta harus menunggu besok, tidak akan jadi. Sekarangpun sebenarnya bisa, kalau 'Dia' mau. Apabila nanti dari sini ada perwakilan, tentu orang yang paham tentang Madin adalah orang Madin. Saya lihat harus ada perwakilan dari orang-orang yang mengerti tentang pendidikan Madrasah. Untuk permasalahan Madin yang ada di Bungo Dani, maka kita perlu cari orang yang tepat dan mengerti tentang Madin. Bukan siapa dia, tapi lihat pengetahuan dan kinerjanya. Dan ingat ketika memilih perwakilan, anda sedang memilih pemimpin untuk anak-anak kita", Ungkap Aa Andre.

Selain itu, poin penting yang menjadi sorotan Andriansyah terkait persoalan Madin saat ini selain Ijazah yakni permasalahan tenaga operator input data EMIS. Andriansyah mengungkapkan bahwa Universitas Muara Bungo akan membantu para pengurus MDTA dalam pelatihan input aplikasi basis data siswa madrasah yang terhubung langsung dengan database Kementerian Agama pusat itu.

"Laboratorium Komputer Universitas Muara Bungo beserta teknisi siap memfasilitasi pelatihan para operator data EMIS Madin. Karena ini sangat penting untuk kemajuan Madin, Data di aplikasi ini menjadi basis dalam pengambilan kebijakan kegiatan di lingkungan Kementerian Agama. Seperti bantuan dana BOS, Data Ujian, pengusulan Program Indonesia Pintar dan lainnya, Silahkan datang ke UMB, dan ini merupakan Tri Dharma kami. Makanya kami turun jemput bola" Jelas Aa'.

Sempat mengulas secara singkat bagaimana komitmen Universitas Muara Bungo untuk selalu bersedia membantu Pemerintah Dusun mengelola dana desa pada seminar Nasional untuk seluruh Rio (Kepala Desa) pada Maret lalu, Andriansyah menjelaskan bahwa di dalam dana desa terdapat hak untuk pendidikan Non Formal seperti Madrasah.

"Baru-baru ini kita menyelenggarakan seminar untuk Datuk Rio se-kabupaten Bungo untuk mengelola dana desa. Perlu saya jelaskan, bahwa di dalam dana desa itu ada hak. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 disebutkan bahwa apabila bukan pemerintah pusat, maka pemerintah daerahlah yang harus menyisihkan anggaran untuk Madin. Dari pusat telah disediakan, lalu di tingkat daerah menyisihkan untuk digunakan di pendidikan. Bahkan beasiswapun boleh dari dana desa", Tekan Aa Andre.

Menilai penjelasan Andriansyah tersebut, tim akademikanews melakukan riset singkat, bantuan Pemerintah Daerah akan memperkuat posisi pesantren dan madrasah diniyah. Apabila melihat di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat rata-rata pesantren di Jawa Barat dan Jawa Timur secara fasilitas sudah lebih berkembang hal ini terlihat dari adanya bantuan Bantuan Oprasional Madin yang diglontorkan Pemerintah Daerah.

Wujud dukungan Pemerintah Daerah bukan hanya dari materi namun pengakuan ijazah Madin menjadi salah satu syarat masuk pendidikan formal sudah lama di berlakukan di kedua Provinsi itu.

Bagaimana dengan Provinsi Jawa Tengah? Ternyata perhatian Pemerintah Daerah terhadap Pendidikan Madrasah Diniyah tidak kalah dengan Pemerintah Daerah Jawa Timur dan Jawa Barat. 

Terhitung mulai tahun 2019 lalu, Pemerintah Daerah Jawa Tengah mengglontorkan bantuan Honor Guru Madin dan TPQ sampai puluhan miliar dan dilanjutkan pada tahun ini dengan menambah jumlah penerimanya.

Jauh sebelumnya, di Kabupaten Purbalingga telah ada perhatian Pemda terhadap dunia Pendidikan Madin dengan memberikan honor kepada guru madin perbulan di tahun 2019 yang jumlah penerimanya lebih dari 1200 Ustadz.

Lalu, di Kabupaten Bandung perhatiannya Pemda telah dituangkan menjadi Perbup Bandung No 34 tentang pendidikan Madin jelasnya pada pasal 36 ayat (2) dengan bunyi "Bahwa siswa Diniyah Takmiliyah yang akan melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi wajib melampirkan ijazah Diniyah Takmiliyah Awaliyah untuk SMP/Mts, Diniyah Takmiliyah Wustho untuk ke SMA/SMK/MA".

Hal yang sama juga sudah dilaksanakan di Kabupaten Brebes. Ijazah Madin bisa menjadi syarat dalam PPBD di sekolah.

Andriansyah mengakui, bahwa saat ini selalu ada gerakan dan program-program pendampingan yang terus digalak Civitas Akademika Universitas Muara Bungo untuk membantu Pemerintah Kabupaten dan Dusun, khususnya membantu penyelesaian persoalan dunia pendidikan seperti yang dialami Madin saat ini.

"Bapak dan Ibu sekalian, saya bersama tim dari akademisi UMB beserta media akan terus melakukan gerakan-gerakan pendampingan dan pengabdian. Tidak perlu menunggu sampai 2024, semuanya dimulai dari sekarang. Kalau semuanya siap bergerak, ayo kita sama-sama bergerak. Bersama kampus, apabila kita sudah melakukan riset dan penelitian-penelitian persoalan ini dengan keyakinan dari diri kita. Kami pun dari Universitas Muara Bungo, kalau ada program beasiswa, kami mau meberikannya kepada anak-anak yang berijazah Madin", Ungkap Aa Andriansyah. (HBS)

Masalah pengakuan ijazah Madrasah Diniyah ini memantik kepedulian Andriansyah untuk memikirkan kesetaraan pendidikan agama dengan pendidikan formal.

DARI PERSOALAN IJAZAH, GAJI, HINGGA DATA EMIS, ANDRIANSYAH: KITA BERGERAK BERSAMA-SAMA

BUNGO, Akademicanews.com-Ratusan Warga dan Orang Tua menyambut gembira kedatangan Ketua Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo, H. Andriansyah ke Pelepat Ilir beberapa waktu lalu. Kedatangan H. Andriansyah tersebut bak angin lega bagi para Pengurus Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Forum Komunikasi Taman Pendidikan Al-Quran, Jumat (02/06/2023).

Kehadiran Putra Zulfikar Achmad tersebut dalam rangka menghadiri undangan dari segenap pengurus FKDT dalam silaturahmi pembahasan pemberlakuan ijazah MDTA sebagai salah satu syarat masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.

Didampingi Salah satu Dosen Universitas Muara Bungo, Mulia Jaya, S.IP.,M.Si serta Analis Kebijakan Publik, Dedi Epriadi, S.Sos.,M.Si sebagai wujud serius Ketua Yayasan membawa Universitas Muara Bungo dalam mengkaji permasalahan Madin yang berlarut-larut tersebut.

Sebanyak 39 Madin hadir dalam silaturahmi yang diselenggarakan di Dusun Kuning Gading, Kecematan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo. Silaturahmi dewan Asatidz/Asatidzah dilaksanakan di MDTA Nurul Falah dihadiri langsung oleh Atik Suwarti selaku Kepala Madin Nurul Falah dan Rosid. R sebagai Ketua FKDT Pelepat Ilir.

Dalam sambutan Ketua FKDT Pelepat Ilir, Rosid. R, terlihat meluapkan tangis haru dalam menjelaskan maksud mengundang pihak Yayasan Pendidikan Mandiri Muara Bungo ke Pelepat Ilir. Bagi Rosid, kedatangan H. Andriansyah merupakan kebahagiaan yang besar karena mau mendengar keluh kesah yang dirasakan Madin saat ini.

Rosid dengan perasaan bahagia dan sedih menceritakan dengan detail terkait permasalah Madin ke H. Andriansyah sebagai pihak Perguruan Tinggi Universitas Muara Bungo yang diharapkan bisa memberi bantuan pemikiran serta solusi kepada pengurus FKDT perihal legalitas Ijazah Madin sebagai persyaratan melanjut pendidikan.

Kehadiran Putra Zulfikar Achmad tersebut dalam rangka menghadiri undangan dari segenap pengurus FKDT dalam silaturahmi pembahasan pemberlakuan ijazah MDTA sebag

Akademica News

Pages

Direktur Konten

Dewan Redaksi

Pemimpin Redaksi

Wakil Pimpinan Redaksi

Contact Person